Dalam suatu hubungan, baik keluarga, suami istri, berpacaran, atau pertemanan pasti ada konflik terjadi. Konflik tidak berarti harus bertengkar. Konflik biasanya dimulai dari perbedaan cara pandang atau pendapat mengenai sesuatu hal. Alasan terjadinya konflik dikarenakan banyaknya benturan yang terjadi dalam menjalin hubungan tersebut. Benturan yang pertama biasanya terjadi karena belum cukup mengenal karakter. Karakter dan cara pandang seseorang sangat mempengaruhi perilakunya dalam menangani konflik. Ada berbagai macam tipe orang menangani konflik, kisah-kisah berikut bisa menjadi inspirasi bagaimana kita menghadapi konflik dalam kehidupan bersama orang lain.
1. Melepaskan belas kasih
Melepaskan belas kasihan memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi ini merupakan sebuah keputusan yang kemudian diproses Tuhan untuk mengatasi sebuah konflik. Rasa benci dan dendam di hati Niel terjadi sejak dirinya masih sangat belia. Jadi bisa dibayangkan betapa sulitnya melepaskan belas kasihan tersebut. Namun, keputusan besar ini mengawali terjadinya sebuah perdamaian di hidupnya dan juga ayahnya sehingga konflik di antara mereka berdua berangsur membaik. Baca kisah lengkap disini
2. Saling memberikan kesempatan
Setelah mengambil keputusan untuk melepaskan belas kasihan, Anda sangat perlu untuk saling memberikan kesempatan kepada satu sama lain untuk berubah atau mungkin sekedar saling berbicara mengungkapkan apa yang menjadi kegelisahan masing-masing. Dengan begitu, Anda sudah melangkah satu tingkat lagi menuju sebuah pengampunan. Konflik yang Sean dan ibunya alami merupakan contoh sederhana yang dapat Anda jadikan sumber inspirasi untuk melakukan langkah kedua ini. Tanpa sebuah kesempatan yang Sean berikan untuk meminta maaf pada ibunya dan begitu pula sebaliknya,akan memungkinkan terjadinya konflik yang baru diantara mereka. Baca kisah lengkapnya
3. Meresponi masalah dengan sikap yang benar
Mengalami konflik baik secara pribadi maupun kelompok tentu akan meresahkan diri, walaupun yang mengalami konflik adalah orang terdekat dan bukanlah Anda. Lalu bagaimana cara meresponinya? Ibu Rini dan Ibu Rely hanyalah dua orang ibu rumah tangga biasa, namun pergumulan yang mereka hadapi bukanlah persoalan biasa. Jika bukan dengan respon sikap hati yang benar, maka rumah tangga mereka berdua akan sulit sekali untuk diselamatkan. Merespon konflik dengan tindakan yang benar akan memungkinkan Anda lebih tenang dalam menghadapi konflik Anda. Kisah mereka bisa dibaca disini.
4. Tetap mengandalkan Tuhan
Langkah terakhir dan yang juga penting untuk dilakukan ialah selalu mengandalkan Tuhan. Heri, seorang muda yang merasakan begitu banyak konflik baik terhadap dirinya sendiri, keluarga, pasangan, pekerjaan, dan banyak lainnya, menghadapi konflik dengan tetap mengandalkan Tuhan. Apapun keputusan dan usaha yang telah ia lakukan, dilakukannya juga dengan mengandalkan Tuhan karena ia percaya bahwa Tuhan akan menyelesaikan. Penasaran dengan kesaksiannya? Klik disini.
Konflik yang tidak direspon secara tepat bisa saja menimbulkan konflik baru yang akan membuat Anda lebih resah dibandingkan sebelumnya. ‘Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit’ seperti itulah kira-kira konflik-konflik yang seringkali kami terima melalui layanan konselor CBN. Langkah-langkah di atas merupakan sebagian kecil saran yang kami sampaikan untuk meringankan beban mereka. Maukah Anda melakukan hal yang sama seperti kami untuk meringankan konflik yang mereka hadapi?
Jadilah Mitra CBN, dan Anda tidak perlu menunggu selama 24 jam penuh untuk bisa membantu menangani konflik mereka. Tulis data diri Anda melalui form online berikut atau ketik JC # Nama Lengkap # Email kirim SMS ke 081. 5965. 5960. Dengan sebuah langkah kecil ini, Anda sudah bisa menyebarkan harapan bagi banyak orang. Donasi Anda akan dipergunakan untuk menguatkan pelayanan CBN melalui berbagai media dan Konseling CBN, Sahabat 24 yang hadir selama 24 jam. Ada hadiah khusus bagi Anda yang pertama kali menjadi Mitra CBN.