Maafin Sean Ya Ma
Views : 6205 |
Mon April 25th, 2016
Dari enam belas film Pixar Animation Studios yang telah dibuat, delapan di antaranya memenangkan penghargaan Oscar sebagai film animasi terbaik di dunia. Salah satunya adalah Brave. Bercerita bagaimana Merida, seorang putri raja yang gemar berpetualang dan bertarung berselisih paham dengan ibunya sehingga ia mengubah ibunya menjadi beruang. Dari awal hingga akhir kisah, film Brave menyisipkan pesan moral tentang saling memaafkan dan mengampuni kepada penontonnya yang sebagian besar terdiri dari anak-anak.
Pixar berhasil meraih sukses lewat cerita yang ringan namun sarat akan makna dan animasi yang memukau. Namun tahukah Anda bahwa butuh waktu kurang lebih tujuh tahun untuk membuat film Brave. Demikian pula dengan CBN yang juga melalui serangkaian proses panjang untuk menghasilkan judul demi judul dalam Superbook. Dari mulai memutuskan kisah mana di Alkitab yang akan diangkat sampai mengemasnya dalam film animasi 3 dimensi. Tujuannya agar kisah-kisah di Alkitab dapat benar-benar menjadi cerita yang menarik dan seolah-olah hidup kembali bagi jutaan anak di berbagai belahan dunia. Kisah Saudara Kembar misalnya, salah satu episode Superbook ini mengangkat cerita tentang Esau dan Yakub yang didalamnya mengandung nilai-nilai pengampunan. Ketika episode ini diputar di Sekolah Minggu sebagai bagian dari Kurikulum Sekolah Minggu Superbook, anak-anak dengan mudah belajar tentang bagaimana mengampuni.
Seperti yang ditunjukkan oleh Sean, seorang anak berusia 6 tahun siswa sekolah TK di perumahan Harapan Indah Bekasi, Jawa Barat. Sean juga bersekolah minggu di salah satu gereja di perumahan tersebut dimana Kurikulum Sekolah Minggu diterapkan disana. Hari Minggu 27 Maret 2016, Sean dan adiknya Joy diantar oleh mamanya, Santi untuk bersekolah minggu di gereja. Tema yang dipelajari hari itu adalah kisah Yakub dan Esau tentang mengampuni. Di akhir ibadah Sekolah Minggu Kak Martha, kakak Sekolah Minggu menanyakan, "Siapa yang saat ini sedang kesal kepada seseorang?” dan Sean mengangkat tangannya. Sean cerita bahwa ia kesal dengan sang mama karena menegurnya yang lambat untuk bersiap berangkat ke Sekolah Minggu. Setelah dijelaskan, Kak Martha menanyakan lagi apakah Sean mau minta maaf pada mamanya atas kesalahannya tadi, tanpa menunggu lama Sean mengatakan mau untuk meminta maaf pada mamanya dan langsung memeluk mamanya dan sambil mengatakan, "Maafin Sean yah Ma.“ Mamanya sangat terharu melihat reaksi anaknya yang selama ini belum pernah meminta maaf sambil memeluk mamanya.
Di usia yang masih sangat muda sekali Sean bisa melakukan itu tanpa rasa ragu dan malu. Kak Martha yang saat itu melihat kejadian itupun merasa terharu karena Sean melakukannya dengan spontan, tanpa ada yang menyuruh dia melakukan itu. Sungguh suatu pengaruh yang sangat bermanfaat untuk membangun karakter anak, sehingga anak sekolah minggu dapat memiliki karakter ilahi di dalam kehidupan mereka. Anak-anak mendapat pengenalan firman Tuhan dengan cara yang unik dari kurikulum Sekolah Minggu Superbook yang digunakan oleh setiap Sekolah Minggu Mitra Superbook.
Tema pelayanan CBN di tahun ini adalah United to Build: Radical Action to Raise Up the Next Generation. Sekolah Minggu Superbook adalah salah satu program untuk membangkitkan sebuah generasi anak yang mengenal dan mencintai Firman Tuhan. Langkah radikal lainnya adalah program Generasi Zeru, sebuah gerakan pemuridan untuk generasi muda di Indonesia.
Jangan hanya menjadi penonton, mari bertindak sekarang dan kita akan melihat sebuah generasi yang menjadi pelaku-pelaku Firman Tuhan. Dukung program Sekolah Minggu Superbook, Generasi Zeru dan program CBN lainnya dengan bergabung menjadi Mitra CBN. Caranya, isi data diri Anda dalam form di bawah ini atau hubungi kami melalui SMS ke nomor 081.5965.5960, ketik JC # Nama Lengkap # Email. Sebuah paket hadiah istimewa siap kami kirimkan bagi Anda yang data diri dan donasinya sudah kami terima.