Rahasia di Balik Persembahan Habel dan Kain
Views : 10350 |
Mon December 28th, 2015
Pada suatu masa hiduplah sepasang suami istri. Kebahagiaan suami istri ini makin lengkap saat Tuhan meneruskan garis keturunan mereka dengan kehadiran anak. Tidak hanya satu tapi Tuhan memberkati mereka dengan dua orang anak laki-laki. Kedua anak laki-laki ini tumbuh dengan talenta dan kemampuan yang berbeda. Si sulung sangat mahir dalam hal bercocok tanam sehingga dia disebut petani. Ia mengolah tanah dan tumbuh-tumbuhan sehingga menghasilkan buahnya. Berbeda dengan si sulung, profesi adiknya adalah sebagai peternak yang menggembalakan kambing domba-dombanya.
Setelah beberapa waktu lamanya, kedua saudara ini datang kepada Tuhan dengan mempersembahkan apa yang mereka miliki. Si sulung membawa sebagian dari hasil tanahnya untuk diberikan sebagai korban persembahan. Sementara si adik juga melakukan hal yang sama. Ia datang kepada Tuhan tidak dengan tangan yang hampa. Ia mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya. Keduanya melakukan hal yang sama, mempersembahkan apa yang mereka miliki untuk Tuhan. Tapi reaksi Tuhan terhadap kedua kakak beradik ini berbeda. Tuhan menyukai korban persembahan si adik ketimbang persembahan si kakak.
Anda pasti familiar dengan cerita ini bukan? Ya, kisah Kain dan Hebel di atas memang cukup menarik untuk diperbincangkan. Apa sebenarnya yang menyebabkan mereka menerima respon yang berbeda dari Tuhan? Dalam kitab Kejadian 4 dicatat bahwa Kain hanya menyisihkan hasil dari tanah yang diolahnya, tanpa ada penjelasan tentang adanya pemisahan secara khusus mana yang untuk dipersembahkan kepada Allah mana yang tidak. Sedangkan dalam kasus Habel ditulis ia mengambil lemak-lemaknya dari anak sulung kambing dombanya. Hanya yang terbaik yang diberikan untuk Tuhan.
Tidak hanya di kitab Kejadian yang mencatat korban persembahan Habel lebih baik dibandingkan Kain. Dalam Perjanjian Baru, tepatnya di Ibrani 11:4, “Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati." Tuhan menerima persembahan Habel karena dia menghampiri Allah dengan iman yang benar yang diwujudkan dalam tindakannya saat mempersembahkan korban kepada Tuhan.
Segala tulisan dan kisah dalam Alkitab dimaksudkan untuk mengajar kita menjadi lebih baik. Tak terkecuali dengan cerita Kain dan Habel, kisah kedua saudara ini mengajarkan kita tentang hal memberi. Kita mempersembahkan segala sesuatunya untuk Tuhan, karena Dia layak menerima persembahan kita. Mempersembahkan segala sesuatunya kepada Tuhan haruslah dimulai dari motivasi yang tulus dan berkenan kepada Allah. Setelah itu ditindaklanjuti dengan memberikan yang terbaik yang kita punyai.
Mari memberikan berkat yang terbaik yang Tuhan berikan kepada Anda ke pelayanan CBN. Donasi yang Anda berikan akan digunakan untuk mengabarkan kasih Tuhan hingga ke pelosok negeri bahkan ke Asia Tenggara, melalui media televisi dan internet. Pastikan data Anda lengkap di form di bawah artikel ini atau Anda juga bisa mendaftar lewat SMS, silahkan ketik JC # Nama Lengkap # Email lalu kirimkan SMS ke nomor 081.5965.5960 dari handphone Anda.
Gift unik yaitu sebuah custom power bank akan menjadi milik Anda yang bergabung menjadi Mitra CBN untuk pertama kalinya.