Bayangkan kalimat ‘tidak ada tempat di rumah penginapan’ terjadi pada Anda ketika sedang melakukan sebuah perjalanan. Anda tentu merasa frustrasi dan kecil hati. Sekarang, bayangkan diri Anda sebagai Yusuf dan Maria. Betapa jauh lebih buruk keadaan mereka ketika tiba di Betlehem dan menemukan tidak ada satu kamar pun yang tersedia! Yusuf yang memohon kepada pengelola penginapan, memberitahukan kepadanya tentang keadaan Maria, dan betapa mereka sangat membutuhkan tempat bagi Maria untuk melahirkan bayinya. Namun, tidak ada tempat bagi mereka di semua rumah penginapan. Jadi saat Yesus dilahirkan, ibu-Nya membungkus-Nya dengan kain lampin, dan membaringkan-Nya di dalam palungan (Lukas 2:7).
Lebih dari 2.000 tahun kemudian, jutaan orang tidak memiliki tempat bagi Yesus. Walaupun mereka dengan antusias turut ambil bagian dalam perayaan Natal, mereka tetap tidak memperbolehkan-Nya masuk ke dalam hidup mereka. Papan penanda bertuliskan “tidak ada tempat” tertera di hidup mereka. Bapak Sitoruslah salah satunya. Dia terlalu sibuk dan fokus pada permasalahannya hingga ia lupa untuk memberikan tempat bagi Tuhan di dalam hidupnya.
Musim kemarau yang panjang, membuat lading Bapak Sitorus tidak bisa dikerjakan. Akibatnya tidak ada hasil yang dapat dipanen. Sudah sejak setahun yang lalu mengalami musim kemarau yang panjang sekali, mengakibatkan semua perladangan tidak ada yang bisa dikerjakan, pada akhirnya tidak ada tuaian apa pun. Dari sinilah mulai timbul pemikiran untuk ke dukun minta bantuan doa supaya turun hujan. Pada saat itulah secara tidak sadar Bapak Sitorus mulai menutup pintu hatinya untuk Tuhan hingga akhirnya memasang label ‘tidak ada tempat untuk-Mu’. Saat itu memang hujan turun dan perladangan bisa dikerjakan, sehingga membuahkan panen yang cukup. Namun, pada tahun berikutnya, hujan tidak turun sama sekali sehingga perladangan tidak satu pun yang bisa dikerjakan. Situasi berubah bertambah parah sekali, tidak ada penghasilan yang ia peroleh sama sekali.
Tanpa sengaja, Bapak Sitorus menemukan acara tayangan kesaksian di SOLUSI, ia pun mencatat dan menghubungi Sahabat 24. Beliau mencoba membuka kembali pintu di hatinya dan memberikan sedikit tempat untuk Tuhan dengan beberapa kali mengirimkan SMS ke Solusi meminta dukungan doa. Bersyukur, sedikit tempat yang Bapak Sitorus berikan telah mampu menyelamatkan desanya. Bapak Sitorus kembali menghubungi tim konselor dengan menyatakan, "Syalom, Puji Tuhan. Terima kasih CBN, berkat bantuan doa yang disampaikan, hujan deras telah datang tadi malam di kampung kami. Oleh sebab itu aku berterima kasih pada Tuhan." Sekalipun banyak orang termasuk kerabatnya di gereja tidak percaya akan kesaksiannya, Bapak Sitorus tetap percaya bahwa semua ini adalah anugerah TUHAN YESUS yang sudah menggerakkan hatinya menonton SOLUSI kemudian meminta dukungan doa sehingga mujizat terjadi.
Jika sedikit tempat untuk Tuhan dapat membuat sebuah mujizat, bagaimana dengan Anda? Adakah tempat bagi Yesus dalam hidup Anda? Tidak ada saat yang lebih baik dari saat ini untuk mendedikasikan kembali hidup Anda kepada-Nya atau untuk menerima-Nya sebagai Juruselamat Anda. Tuhan telah mengetuk hatimu, sambutlah Dia! Mari bantu pelayanan Solusi dan Sahabat 24 sehingga akan semakin banyak orang-orang yang dapat memberikan tempat untuk Tuhan. Anda juga bisa memberkati mereka dengan menjadi Mitra CBN dan turut mengambil bagian dalam pelayanan CBN melalui donasi Anda.
Tulis data diri Anda di bawah ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Anda juga bisa ikut ambil bagian dalam gerkan donasi spesial Natal kami disini. Jangan biarkan Tuhan tinggal di luar hidup Anda, mari bermitra dengan kami dan bermitra denganNya untuk memberitakan Kabar sukacita Natal yang sesungguhnya. Selamat Natal dan Tahun Baru!