CBN STORIES

Mengembangkan Kemampuan Otak Anak

Mengembangkan Kemampuan Otak Anak

Views : 5909 | Mon November 28th, 2016
Usia emas seorang anak yaitu 0-5 tahun adalah masa yang sangat penting dalam pembentukan pola emosi dan karakter. Faktor lingkungan akan sangat memengaruhi hal tersebut. Survei menunjukkan bahwa media adalah lingkungan yang paling melekat dengan anak. Anak pada usia dini berinteraksi 3-5 jam sehari dengan media, dibandingkan 2 jam sekolah, dan 1 atau 2 jam berbicara dengan orang tua. Oleh karena itu pada generasi ini, yang paling memengaruhi anak adalah media. Ini adalah masalah yang harus dipecahkan mengingat berbagai media, baik program TV, internet, dan game online tidak selalu membawa nilai edukatif. Sebaliknya, justru kekerasan, kata-kata kotor, mistik, hal-hal irasional dan pemberontakan bahkan pornografi, itulah yang diberikan kepada anak-anak oleh media.

Pengaruh media sangat kuat kepada anak disebabkan karena di usia mereka plastisitas otak masih dalam kondisi yang bagus. Secara umum plastisitas otak diartikan sebagai kemampuan otak untuk melakukan re-organisasi setelah mengalami cedera atau karena penyakit. Kata lain plastisitas otak adalah neuroplasticity. Plastisitas merupakan salah satu kemampuan otak yang sangat penting, yang melingkupi berbagai kapabilitas otak, termasuk kemampuan untuk beradapatasi terhadap perubahan lingkungan dan penyimpanan memori dalam proses belajar. Karena itu anak-anak bisa belajar lebih cepat  daripada dewasa, termasuk diantaranya menguasai bahasa asing di usia muda, penguasaan alat musik, bermain bola, bahkan pemulihan dari cedera otak yang lebih cepat. (Sumber: www.anakbalita.net)
Bagaimana penerapan teori plastisitas otak ini untuk perkembangan anak-anak kita?

Jarot Wijanarko, seorang penulis dan motivator keluarga menjelaskan kepada staff CBN di Staff Chapel beberapa waktu lalu tentang hal ini. Pada usia 17 tahun, perkembangan otak seseorang berhenti secara volume. Sinapsis yang dibentuk oleh neuron-neuron dan tidak pernah dipakai akan menciut. Penyebab lainnya adalah faktor luar seperti media (misal: pornografi) atau dopamin. Sebaliknya, neuron atau sinapsis yang kosong akan berkembang bila diterapi, dan metode terapi yang terbaik ialah melalui pengalaman. Pengalaman yang dilakukan berdasarkan Firman Tuhan akan merubah hidup seseorang. Firman Tuhan di Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna,” digenapi oleh teori neuroplasticity ini. Pembaharuan budi terjadi ketika Firman Tuhan dilakukan, hidup diubahkan, dan semua itu dimulai dari fungsi-fungsi di otak.

Di usia emas anak-anak, sangatlah penting untuk mengisi otak mereka dengan sinapsis atau fungsi seperti kebiasaan baik, karakter, serta nila-nila kebenaran dari Firman Tuhan. Inilah tanggung jawab yang diambil oleh CBN sebagai pelayanan media dengan menghadirkan Sekolah Minggu Superbook. Setiap materi yang diajarkan di Sekolah Minggu Superbook tidak hanya membawa Firman Tuhan dalam kehidupan mereka, tapi juga menghadirkannya secara relevan di era digital ini.

Anda juga bisa berperan untuk memberkati generasi ini dengan menjadi Mitra CBN dan mendukung Sekolah Minggu Superbook. Bergabung berdonasi bersama kami melalui form di bawah ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Pastikan Anda melakukan konfirmasi kepada kami setelah donasi Anda dikirim dan dapatkan hadiah menarik untuk Anda sebagai bentuk apresiasi dari kami.
Tag Keyword :
Share this article :

MONTHLY DONATION

ONE TIME DONATION

RELATED ARTICLE

POPULAR ARTICLE

CBN Gelar Special Christmas at Home Bagi Mitra CBN

GET INVOLVED

Ikuti Kami