Akhir-akhir ini kata bullying sering kita dengar menjadi salah satu topik berita yang ramai dibicarakan. Masalah bullying ini biasanya sering terjadi di kalangan anak muda. Tapi tak jarang terjadi di rumah atau keluaraga sendiri. Sebenarnya apakah bullying itu? Menurut penjelasan Dr. Dian P. Aldilla, Psi. , bullying adalah suatu kata yang berarti “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang umumnya lebih lemah atau “rendah” dari pelaku. Apakah bullying sebuah peristiwa baru? Ternyata tidak. Bullying sudah terjadi sejak zaman dahulu, bahkan Alkitab mencatatnya sebagai salah satu kisah di Perjanjian Lama.

Korban bullying ini sangat dikasihi oleh ayahnya, terbukti dari jubah yang sangat indah dihadiahkan kepadanya. Hal ini membuat kakak-kakaknya iri dan sangat membencinya. Namun Tuhan memberikan suatu mimpi kepadanya dan ketika ia menceritakan bahwa dalam mimpinya dia akan menjadi orang yang berkedudukan lebih tinggi daripada kakak-kakaknya, kebencian itupun berubah menjadi rencana untuk mencelakai anak yang diistimewakan ini.

Kekerasan pertama yang dilakukan kakaknya adalah memasukkannya ke dalam sebuah sumur mati. Namun karena penyertaan dan penjagaan Tuhan, ia tetap hidup. Saat saudara-saudaranya sedang asyik makan, datanglah saudagar-saudagar Midian, pedagang Ismael dari Gilead. Kakak-kakaknya mengeluarkannya dari dalam sumur dan menjualnya kepada pedagang Ismael. Perjalanannya berlanjut ke Mesir, orang Midian yang membelinya memutuskan untuk menjual kepada Potifar, salah seorang pegawai istana Firaun.

Potifar mempunyai istri yang tertarik dengan wajahnya yang tampan. Berkali-kali dia mencoba merayu untuk berzinah dengannya, namun ia menolak dengan tegas. Karena jengkel keinginannya tidak terwujud, istri Potifar pun mengarang cerita bahwa ia hendak di perkosa. Karena hal inilah ia dijebloskan ke dalam penjara.

Nah apakah Anda sudah bisa menebak siapakah korban bullying itu?  Ya, dia adalah Yusuf. Yang menarik dari kisah Yusuf adalah tidak selamanya dia menjadi korban bullying. Statusnya berubah dari seorang budak, narapidana dan akhirnya dipercaya oleh raja Firaun untuk memimpin Mesir. Bahkan Tuhan memakainya untuk menolong bangsa Israel yang mengalami masa kelaparan lewat kemakmuran Mesir. Hikmat dan kecakapannya dalam strategi ekonomi telah membuat seorang korban bullying yang menjadi seorang “menteri perekonomian” di negeri Mesir.

Apa yang membuat Yusuf begitu berhasil dalam perjalanan hidupnya? Salah satu alasannya karena Yusuf melihat segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya adalah bagian dari rencana Allah dan ia selalu memilih untuk taat dan menjaga kekudusannya. Allah tetap menyertainya dimanapun posisinya, sejak dari rumah Potifar hingga di istana.

Dimanakah posisi Anda sekarang? Dimanapun posisi Anda saat ini mari belajar dari Yusuf. Memakai apa yang Tuhan berikan untuk mengelola hidup kita dan menjadi alatNya untuk menolong orang lain, sama seperti Tuhan memakai Yusuf. Buatlah hidup Anda jadi bermakna bagi banyak orang dengan memberi pengharapan kepada yang putus asa, yang kesepian dan bahkan kehilangan arah tujuan hidup, yaitu dengan mendukung apa yang dilakukan pelayanan CBN melalui media televisi dan internet. Caranya dengan bermitra dengan CBN dan menjadi seorang Mitra CBN.

Silakan isi form yang tersedia dibawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Sebuah paket hadiah menarik telah kami sediakan bagi Anda yang baru pertama kali bergabung menjadi Mitra CBN dan mentransfer donasinya. Tuhan memberkati!

Info lengkap tentang Pelayanan CBN klik disini