Banyak perjalanan dan kisah hidup para tokoh dalam Alkitab, yang memberikan teladan bagi kita untuk lebih memahami arti dan makna hidup manusia sebagai ciptaan Tuhan. Sebut saja Abraham, yang disebut sebagai bapa orang beriman karena kepahlawanan imannya sudah terbukti. Musa, tidak pernah berniat menjadi pahlawan yang membebaskan Israel dari penjajahan Mesir. Musa hanya taat, dan di kemudian hari orang menyebutnya pahlawan (lihat kitab Keluaran). Apa saja prinsip yang dimiliki seseorang untuk menjadi pahlawan iman?
Pertama, kita harus melepaskan hak untuk memiliki. Apakah Tuhan ragu pada iman Abraham sehingga Ia perlu mengujinya? Jawabannya tidak, namun Tuhan ingin melihat respon Abraham terhadap perintah-Nya. Abraham memiliki kehendak bebas dan bisa saja ia menolak perintah itu. Namun ia memilih untuk bersikap taat. Jika saat ini mungkin iman kita diuji, mungkin ujian yang kita alami berbeda dengan Abraham. Namun pada prinsipnya, Tuhan ingin kita meresponi kehendakNya dengan taat dan mau melepaskan hak untuk memiliki, bahkan pada orang yang paling kita kasihi. Percayalah bahwa Tuhan tidak akan mengambil kebahagiaan kita.
(Baca juga:
Apakah Tuhan masih membuat mujizat?)Kedua, kita perlu menaklukan pikiran di bawah otoritas Firman Tuhan. Manakah yang benar, kita yang menguasai Firman Tuhan atau Firman Tuhan yang menguasai kita? Banyak pembicara hebat sering terjebak pada penafsiran dan memaksakan Firman Tuhan untuk mendukung gagasannya. Jika kita menaklukan pikiran kita di bawah Kristus (II Korintus 10:5), maka kita tidak akan menjadi orang bodoh. Kita akan mengenakan hikmat Tuhan untuk mengalami kedahsyatan-Nya.
Ketiga, kita wajib bertindak berdasar prinsip iman. Dalam Alkitab dicatat bahwa pahlawan iman bertindak berdasarkan prinsip iman: percaya maka engkau akan mengerti. Karena iman, Abraham mengerti bahwa Tuhan berkuasa membangkitkan orang-orang mati. Termasuk jika Tuhan mengijinkan Ishak mati, Tuhan sanggup membangkitkannya kembali. Seperti iman Abraham yang mempercayai bahwa Tuhan itu menyediakan (Jehova Jireh). Kita pun harus yakin kalau kita bersedia menyerahkan apa pun yang Tuhan minta (hidup, keluarga, bakat, dan harta kita, yakinlah Tuhan selalu menyediakan apa yang kita perlukan. Hasilnya, Tuhan dipermuliakan melalui hidup kita.
(Baca juga: Mengapa Tuhan sepertinya diam saja)Jadi, siapkah Anda menjadi pahlawan iman?
Bagi orang-orang yang putus asa ini, Anda bisa menjadi pahlawan iman mereka. Sepanjang hidup mereka mungkin belum pernah mendengar nama Tuhan. Namun berkat tayangan CBN dan layanan 24 jam Konseling Center CBN, mereka mengenal kasih Tuhan yang sanggup memulihkan kehidupan mereka. Jadilah pahlawan iman dengan mendukung tayangan ini melalui donasi Anda sebagai Mitra CBN, dan Tuhan sendiri yang akan memperhitungkan setiap apa yang telah Anda tabur di lading pekerjaanNya di bumi ini. Mari bergabung menjadi Mitra CBN saat ini juga!