Kehilangan sosok kedua orang tua dari sejak remaja tidak membuat hidup Dadang menjadi tidak terarah. Ibu Dadang meninggal pada saat usianya 5 tahun dan Ayahnya meninggal saat dia berusia 15 tahun. Pada saat usianya 18 tahun dia sudah sering melihat tayangan Generasi Zeru yang kini berganti nama menjadi Superyouth Generation. Meskipun tidak didampingi oleh kedua orang tuanya dan hanya tinggal bersama seorang kakak, Dadang memiliki mimpi besar untuk membangun sebuah rumah, karena selama ini dia dan kakaknya mengontrak setelah kepergian kedua orang tuanya.
Kerinduan Dadang tersebut diceritakan kepada Tim Superyouth Generation, kini usia Dadang sudah memasuki 22 tahun, dia sudah menyelesaikan kuliahnya dengan baik dan sudah bekerja untuk mewujudkan mimpinya memiliki sebuah rumah. Puji Tuhan! Kerinduannya dijawab Tuhan, kakaknya mendapat berkat untuk membeli sebuah tanah dan meskipun saat ini rumah tersebut masih dibangun sedikit demi sedikit, tapi Dadang percaya bahwa Tuhan yang memampukan dia dan kakaknya untuk dapat menyelesaikan pembangunan rumahnya tersebut.
"Shalom! Bapak, Dadang berterima kasih sama Bapak ternyata doa Bapak terkabul, Dadang sudah punya rumah sendiri, tapi sekarang masih dibangun. Terima kasih ya, Bapak sudah dukung dalam doa dan sekarang tolong doain Dadang dan kakak semoga lancar dalam membangunnya, jangan ada yang kekurangan ya, Pak! Tuhan Yesus memberkati.”
Iman yang Dadang miliki membawanya pada masa depan yang indah bersama dengan Tuhan, halangan maupun rintangan yang Tuhan izinkan terjadi tidak menggoyahkan imannya. Mari memberitakan kabar keselamatan Tuhan dengan menjadi Mitra CBN. Caranya dengan mengirimkan SMS ke 081.5965.5960 dengan format: JC # Nama Lengkap # Email atau mengisi formulir menjadi Mitra baru pada kolom di bawah artikel ini. Begitu banyak anak muda yang menyia-nyiakan hidupnya karena tidak mengetahui arah dan tujuannya di dalam Tuhan, inilah kesempatan Anda untuk memiliki andil mendukung pelayanan Superyouth Generation hingga ke suku bangsa.