Seorang Anak Kecil di Antara 12 Murid Yesus
Views : 13234 |
Mon September 12th, 2016
Anak kecil itu melihat sekeliling dengan mata polosnya dan tampak bingung. Di depannya, dua belas murid Yesus duduk terdiam dalam kebingungan yang sama. Pria yang menggandengnya dan menempatkannya di tengah-tengah mereka kemudian berkata, “Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga” (Matius 18:3–4).
Yesus dikenal sebagai pengajar dengan ilustrasi dan perumpamaan yang unik untuk membuat murid-muridNya mengerti kebenaran Firman Tuhan. Salah satunya dengan menempatkan seorang anak kecil di tengah-engah mereka yang sedang memperdebatkan siapa yang akan menjadi terbesar di antara mereka. Mengapa Tuhan mau kita belajar menjadi seperti seorang anak kecil? Kesaksian seorang anak Sekolah Minggu Superbook di Semarang berikut bisa menjawab pertanyaan ini.
Richard adalah putra dari salah satu Pembina Sekolah Minggu gereja JKI Maranatha Semarang, Jawa Tengah. Anak laki-laki yang duduk di bangku kelas 1 SD itu pertama kali menyaksikan Superbook di rumahnya, ketika sang ayah sedang mempersiapkan materi untuk Sekolah Minggu. Tanpa disadari ayahnya, Richard benar-benar menyimak video Superbook tersebut. Keesokan harinya, dia kembali menonton kembali kisah “Tipuan si Ular – Adam dan Hawa” bersama teman-teman lainnya. Di Minggu malam sebelum tidur, Richard berdoa bersama keluarga seperti biasanya. Namun kali itu, dia berdoa sambil meneteskan air mata. Richard pun bercerita. “Papa, Mama, kemarin Richard berebut mainan dengan adik. Tapi malam ini Richard mau minta maaf dan mau berdoa supaya Tuhan Yesus mengampuni Richard.” Setelah itu Richard langsung berdoa. Dia mendoakan adiknya, papa dan mamanya. Richard berdoa dengan sungguh-sungguh hingga meneteskan air matanya. Richard tidak pernah berdoa seperti ini sebelumnya dan kedua orangtuanyapun heran dan bertanya mengapa ia berdoa sambil menangis. Richard pun menjawab,” Richard tidak mau ditipu iblis lagi, nanti Richard tidak bisa ketemu Tuhan Yesus.” Wow, animasi Superbook memiliki kekuatan yang dahsyat untuk menyentuh hati seorang anak kecil seperti Richard.
Semua kakak pembina Sekolah Minggu sangat diberkati dengan kesaksian Richard, dan sangat bersyukur atas Sekolah Minggu Superbook yang telah menyentuh hati anak-anak hingga mereka mengenal Tuhan yang penuh dengan kasih.
Anak-anak Allah yang berharga ini datang kepada kita dengan hati yang percaya. Apa yang kita berikan kepada mereka menentukan apa yang mereka percaya ketika mereka bertumbuh dewasa nanti. Persoalannya adalah kini pilihan itu bukan hanya dimiliki oleh kita. Media, televisi maupun online, dengan segala nilai-nilai yang jauh bergeser dari kebenaran Alkitab, kini juga memiliki kuasa yang sama untuk memuridkan anak-anak kita.
Yesus berkata, “Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.” Jangan tinggal diam! Lakukan sesuatu demi menyelamatkan generasi anak di Indonesia. Sepanjang tahun 2016 ini, CBN terus berjejaring dengan gereja lokal di seluruh Indonesia untuk memuridkan generasi anak melalui Sekolah Minggu Superbook.
Dukung visi kami dengan menjadi Mitra CBN dan mendonasi untuk pelayanan CBN sehingga setiap gereja lokal bisa diperlengkapi dengan kurikulum yang relevan dengan generasi digital dan membawa mereka mengenal dan mengasihi Tuhan. Daftarkan diri Anda sekarang dengan mengisi formulir di bawah artikel ini atau ketik JC # Nama lengkap # Email kirim SMS ke 081.5965.5960. Silahkan cek email untuk mengetahui informasi lengkap bagaimana Anda bisa mengirim donasi Anda. Jangan lupa mencantumkan alamat lengkap Anda karena kami akan mengirimkan sebuah gift spesial sebagai apresiasi kami atas keputusan Anda menjadi Mitra CBN.