Kasus bullying sudah seringkali kita temukan terjadi di
Indonesia, salah satunya adalah di lingkungan sekolah. Hal ini juga dirasakan
oleh Tika, salah satu responden Nobar Komsel Solusi di Nias. Tika berasal dari
keluarga Kristen yang taat, ia juga sangat rajin belajar sehingga menjadi anak
yang cerdas dan disayang oleh guru-guru di sekolahnya. Selain itu ia juga aktif dalam pelayanan di Gereja Kristen Baitany (GKB) di Nias sebagai seorang singer.
Dari kelas 10 sampai kelas 12, Tika selalu menjadi juara dua di kelasnya. Karena prestasinya, guru-guru menyayanginya. Namun di sisi lain ada beberapa teman-teman sekelasnya juga ada yang merasa sangat iri karena hal itu, apalagi Tika cukup populer diantara teman-teman prianya. Mereka mulai membully dan membenci Tika, bahkan tidak segan melontarkan kata yang sangat kasar seperti "wanita murahan".
“Aku merasa sakit hati pada mereka, bahkan selama satu tahun terakhir aku menyimpan kepahitan itu dalam hatiku dan membawanya kemana-mana,” ungkap Tika.
Sekitar bulan April 2019, Tika diajak mengikuti Komsel yang memutar kisah Solusi. Kesaksian yang diputar pada hari itu adalah tentang “Gambar Diri”. Saat itulah Tika dijamah Tuhan dan mengalami pemulihan dari Tuhan. Dan dengan bimbingan gembalanya, ia memutuskan untuk mengampuni teman-teman yang telah membullynya.
Karena teman-temannya sudah banyak yang berpindah ke daerah untuk melanjutkan kuliah maka Tika tidak bisa bertemu secara langsung dengan mereka. “Aku mulai menghubungi teman-temanku melalui WhatsApp dan dengan jujur mengakui kalau selama ini aku sakit hati atas perlakuan mereka. Akhirnya mereka meminta maaf dan aku juga sudah mengampuni mereka. Aku merasakan damai sukacita dan merasa lega karena sudah tidak ada lagi kepahitan yang aku pendam,” ucap Tika sambil tersenyum.
Tuhan memerintahkan kepada kita untuk dapat saling mengampuni satu dengan yang lain, supaya kita juga dapat diampuni dari dosa-dosa kita sendiri serta diberkati dengan kedamaian dan sukacita.