Ingin Untung Malah Buntung
Views : 5119 |
Fri August 18th, 2017
“Pak Rudi ditipu oleh temannya yang
meminjam uang untuk buka usaha. Mereka melakukan perjanjian hanya dengan
jaminan perjanjian biasa, tidak di atas materai karena hubungan teman
yang saling percaya. Sudah berkali-kali Pak Rudi datang ke rumah
temannya yang berhutang, tapi tidak berhasil. Akibat penipuan ini, Pak
Rudi pun terlilit hutang karena uang yang dipinjamkan tersebut bukan
miliknya pribadi. Banyak hal yang sudah dilakukan untuk melunasi
hutangnya tersebut, termasuk dengan mencari pekerjaan kemana-mana.
Namun, semuanya terasa seperti jalan buntu saja.
Suatu malam,
Pak Rudi melihat kesaksian Solusi di SCTV yang sangat memberkati
hidupnya. Kemudian ia memberanikan diri untuk pertama kali menghubungi
layanan konseling ‘Sahabat 24’ melalui SMS. Ia memohon bantuan doa agar
mendapat pekerjaan dan bisa melunasi hutang sebesar 16 juta rupiah
akibat penipuan sebelumnya. Konselor ‘Sahabat 24’ pun dengan sigap
meresponi dan mendoakan Pak Rudi agar Tuhan menjawab pergumulannya.
Respon
konselor ini memunculkan pengharapan dan semangat baru bagi dirinya.
Berselang satu bulan kemudian, Pak Rudi kembali mengirimkan SMS dan
memberikan kabar sukacita bahwa ia mendapat pekerjaan sebagai penjaga
parkiran di sebuah pusat perbelanjaan besar di kotanya. Melalui
pekerjaan ini, Pak Rudi bekerja keras dan dalam jangka waktu dua tahun
lamanya, ia sudah bisa melunasi hutang-hutang yang selama ini
melilitnya. Pak Rudi sangat senang dan mengucap syukur atas dukungan doa
dari konselor Solusi. Sekalipun temannya tidak membayar uang yang
dipinjamnya, tapi berkat pertolongan Tuhan masih ada jalan keluar.
Sehingga hutang sebesar 16 juta dapat diselesaikan lunas. Pak Rudi pun
menceritakan kesaksiannya ini kepada teman-temannya dan mereka yang
mendengarkan merasa sangat diberkati dan semakin semangat bekerja
keras."
Sebagian dari Anda, mungkin pernah memiliki pengalaman
yang sama seperti Pak Rudi. Maksud hati ingin untung, namun yang didapat
bukanlah keberuntungan. Pak Rudi yang sudah terlanjur tertipu,
mengambil tindakan yang sangat bijak untuk menyelesaikan
permasalahannya, yaitu dengan mengandalkan Tuhan. Namun, ada sebuah
pepatah mengatakan ‘lebih baik mencegah daripada mengobati’. Selalu ada
cara dan upaya untuk mencegah peristiwa serupa terjadi pada Anda. Salah
satu diantaranya adalah mempersiapkan barang bukti untuk menagih hutang,
seperti kwitansi. Pada kwitansi tersebut tertulis jelas jumlah uang,
peruntukan, siapa yang berutang, waktu pengembalian, jenis sanksi
apabila terlambat mengembalikan dan kwitansi tersebut ditandatangani
kedua belah pihak di atas materai. Dilampiri dengan salinan Kartu Tanda
Penduduk yang masih berlaku, surat ini menjadi bukti yang cukup kuat
untuk menagih uang atau menyita kepemilikan orang yang berutang. (Sumber
www.kompasiana.com/hendarianto.lawfirm).
Pak Rudi merupakan satu
dari jutaan responden CBN yang bersedia untuk bersaksi atas Kuasa Tuhan
melalui pengalaman hidupnya. Anda pun bisa menjadi seperti Pak Rudi
dengan menjadi Mitra CBN. Menjadi Mitra CBN berarti Anda turut mendukung
CBN Indonesia dalam membagikan kesaksian untuk mereka yang belum
mengalami Tuhan di hidup mereka. Kirimkan data diri Anda melalui SMS ke 081.5965.5960 dengan format, JC # Nama Lengkap # Email. Anda juga bisa mengisi formulir menjadi Mitra baru pada kolom di bawah artikel ini.