"Ibarat sebuah gelas, saya mau hidup saya diisi setengah penuh saja.” – Herawati.
Keramahan terpancar jelas dari sikap Herawati beserta suami saat tim Mitra berkunjung di tempat usaha mereka, di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pada hari itu, walaupun jadwal kerjanya cukup padat namun Herawati menyediakan waktunya untuk berbagi kisah hidupnya. Kesuksesan yang dia raih ini tidak serta merta dia dapatkan. Semuanya melalui kerja keras dan tentu saja campur tangan Tuhan di dalamnya.
Semula Herawati adalah staff accounting di salah satu perusahaan swasta. Kesehariannya menempuh tempat kerja dengan menggunakan kereta dari Bekasi ke Gambir dimanfaatkannya untuk berjualan peralatan rumah tangga. Dia mengaku mulanya menjual peralatan rumah tangga dari gerbong kereta. “Setiap berangkat dan pulang kerja, saya mondar-mandir gerbong kereta Bekasi-Gambir sambil membawa contoh produk. Atau saya duduk saja di salah satu gerbong sambil membaca katalog sampai ada penumpng lain yang penasaran dan mulai bertanya tentang produk yang saya jual, ” ujarnya. Namun siapa sangka kegigihannya ini berbuah kesuksesan. Tidak hanya berhasil secara financial, sederet tujuan wisata di dalam maupun luar negeri sudah pernah disinggahinya.
Berbicara tentang jejak suksesnya merintis usaha, Herawati menegaskan bahwa semua yang terjadi dalam hidupnya karena campur tangan Tuhan. “Miracle! Kalau sampai sekarang saya bisa mendirikan perusahaan, itu semua karena campur tangan Tuhan. Saya juga melihat keberhasilan saya ini sebagai bentuk tanggung jawab untuk bisa membantu hidup orang lain.” Ternyata kepedulian dan sikap memberi sudah menjadi bagian hidup Herawati bersama keluarga. “Saya mau menjadi saluran berkat bagi orang lain. Ibarat sebuah gelas, saya mau hidup saya setengah penuh saja. Artinya saya tidak mau diiisi ‘berkat’ sampai meluap karena berkat saya akan terbuang percuma. Jadi ketika Tuhan ijinkan diisi sampai penuh, dengan segera saya akan ‘menuangnya” untuk orang lain,” katanya.
Filosofi ini juga yang menjadi alasan Herawati menjadi Mitra CBN sejak tahun 2007. Setia mendukung pelayanan CBN hingga kini, walaupun pada 2009 ruko yang disewanya sempat terbakar dan semua stok barangnya ludes. Kala itu usahanya sempat berhenti beroperasi karena harus mengurus renovasi ruko. Jelas kerugian secara financial dirasakannya tapi dukungan doa dan komitmennya untuk bisa terus membantu orang lain memberikanya kekuatan untuk bangkit kembali. “Ketika kita memberi, kita tidak akan berkekurangan karena Tuhan memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan,” kata Herawati diakhir kesaksiannya.
Satu hal yang bisa kita petik dari kisah ibu Herawati adalah bahwa Tuhan tidak akan segan menurunkan berkat-berkat-Nya bagi orang yang mau bekerja keras dan memiliki sikap hati yang benar atas apa yang telah dia terima. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda ingin Tuhan mempercayakan berkat lebih besar lagi? Mulailah membagi berkat Anda! Dukung pelayanan CBN dengan menjadi Mitra CBN. Menghadirkan kisah-kisah hidup orang yang telah diubahkan Tuhan melalui program TV CBN dan memberikan pengharapan melalui dukungan Konseling Center CBN.
Silakan isi form yang tersedia dibawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Tersedia hadiah menarik bagi Anda yang mendaftar. Jadi segera bergabung menjadi Mitra CBN!
Info lengkap tentang Mitra CBN klik disini http://cbn.jawaban.com/support/donate.html
Info lengkap tentang Pelayanan CBN klik disini http://cbn.jawaban.com/