Kemiskinan masih menjadi bagian dari sebagian masyarakat di Indonesia. Begitu banyak upaya yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia untuk memberantas kemiskinan, namun hal ini masih juga belum bisa teratasi secara menyeluruh. Kemiskinan juga dialami oleh keluarga Jeni, seorang anak yang berasal dari salah satu kampung terpencil Oebufuk di kota Kupang, NTT. Adanya keterbatasan dana dari orang tua tidak menyurutkan semangat Jeni untuk merasakan bangku pendidikan. Saat ini Jeni tercatat sebagai Mahasiswa di Universitas Cendana Kupang, jurusan Penjaskesrek (Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi).
Keinginan yang kuat untuk merubah perekonomian keluarganya, Jeni bercita-cita untuk menjadi Polwan bahkan dari kecil. Tetapi cita-cita itu membuat ia ragu karena kondisi kesehatanya kurang baik. Jeni memiliki gangguan penglihatan (rabun), lambung bermasalah, infeksi saluran kemih dan punya riwayat sakit tipes. Hal ini yang membuatnya mengalami kendala setiap kali mengikuti seleksi.
Perjuangan Jeni untuk membahagiakan orang tuanya tidak hanya sampai disitu saja, tepatnya pada tgl 23 Maret 2019, Jeni menghubungi Tim Sahabat24 melalui WhatsApp. Jeni menceritakan kalau saat itu ia berada di Solo sedang dikarantina bersama teman-teman dari berbagai kota di Indonesia. Jeni terpilih oleh Pelatnas mewakili kampusnya untuk mengikut seleksi kejuaraan Sea Games, selain itu mereka juga dipersiapkan untuk mengikuti Pencak Silat dalam Kejuaran Belgium Open di Belgia, 26 April 2019.
Bukanlah sebuah hal yang mudah untuk Jeni menjadi bagian tim yang dipilih oleh Pelatnas. Karena latar belakang hidupnya, ia harus menghadapi teman-teman yang sering merendahkan dengan kata-kata penghinaan, ditambah lagi Jeni sendiri beragama Kristen. Hal ini membuat Jeni sering mengangis dikamar, ia merasa minder, rendah diri, putus asa dan mau menyerah.
Dalam keadaan frustasi, Jeni berdoa: “Jika Pelatnas adalah rencana Tuhan, tolong beri satu senjata yang membuatku berani menghadapi teman-teman, tidak takut dalam latihan dan dapat mengadapi pertandingan nanti.” Tanpa sengaja hari itu Jeni membuka Instagram dan mendapatkan nomor Sahabat 24 dan langsung dihubungi. Ia meminta dukungan doa dan saran, langkah apa yang harus ia lakukan. Tim Sahabat 24 melayani Jeni untuk konseling dan menutupnya dengan dukungan doa.
Pada tanggal 14 Mei 2019, Jeni kembali menghubungi Tim Sahabat 24 melalui WhasApp. Ia menyampaikan kabar bahagia dengan rasa syukur, karena ia terpilih untuk mengikuti kejuaraan Pencak Silat dalam Kejuaran Belgium Open di Belgia. Dengan bangganya, Jeni menunjukkan foto saat ia berada di podium menerima piala dan medali emas karena Puji Tuhan ia berhasil meraih Juara 1. Jeni tidak menyangka bahwa ia mampu membawa nama bangsa Indonesia dalam kejuaraan tersebut. Jeni merasa senang sekali saat dikalungi medali emas dan menerima piala kemenangan.
Jeni sangat bersyukur kepada Tuhan dan mengucapkan terimakasih kepada Tim Sahabat24 yang sudah selalu mendoakan dan memotivasinya. Jeni kembali memohon dukungan doa pada Tim Sahabat 24, karena saat ini ia sedang melanjutkan proses seleksi untuk mengikuti Sea Games di Philipina pada tanggal 30 November 2019 – 11 Desember 2019. Mari Bapak/Ibu Mitra CBN, bersama-sama kita doakan supaya Jeni bisa lolos dan meraih kemenangan.
Terima kasih bagi seluruh Mitra CBN yang telah berkontribusi secara materi dan doa untuk mendukung setiap pelayanan yang CBN lakukan, Tuhan Yesus menberkati dimanapun Anda berada.