Tuhan Mau Aku Mengampuni Papa
Views : 5541 |
Mon June 27th, 2016
Hubungan harmonis Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dengan anak-anaknya terlihat dalam sebuah acara televisi The Tonight Show. Menjelang masa akhir jabatannya, Obama mengatakan bahwa dirinya belum akan pindah dari Washington walaupun sudah tidak lagi tinggal di Gedung Putih. Alasannya ia ingin menjaga perasaan Sasha, putri bungsunya yang tidak ingin jauh dari teman-temannya di sekolah. Sayangnya kedekatan hubungan ayah anak, Obama dan Sasha tidak dimiliki oleh semua anak termasuk Dani. Ayah yang seharusnya dia banggakan dan hormati, justru sering memukulinya.
“Kisahku dimulai sejak aku duduk dibangku kelas 5 SD. Saat itu mamaku menderita kanker payudara dan tak lama kemudian ia dipanggil Tuhan. Sebagai anak tertua dari lima bersaudara aku berusaha menjadi contoh bagi adik-adikku. Untuk meringankan beban papaku sebagai orang tua tunggal bagi kami, aku selalu hormat dan taat kepadanya. Awalnya semua berjalan baik-baik saja sampai di masa kanak-kanakku aku tidak mengerti kenapa papaku memperlakukan pembantuku seperti perlakuan seorang suami kepada istrinya. Ketika kutanyakan akan hal itu, papaku marah besar bahkan mengancamku kalau sampai cerita kepada orang lain. Sejak saat itu sikap papaku berubah menjadi kasar. Setiap kali papaku marah yang tidak jelas penyebabnya maka akulah yang menjadi sasaran kemarahannya. Dia juga tak henti-hentinya membandingkanku dengan keempat adikku.
Perlakuan papaku semakin lama semakin melukai hatiku sehingga aku mencari pelarian di luar rumah. Memasuki kelas dua SMP, sakit hatiku berubah menjadi pemberontakan. Aku mulai bergabung dengan teman-teman sekolah yang memiliki karakter negatif. Hal ini membuat papaku semakin marah sehingga pukulan demi pukulan sudah menjadi makanan sehari-hariku. Aku sendiri cuek menghadapi sikap papaku bahkan lama-lama perasaan sayangku padanya hilang.
Bertahun-tahun aku menyimpan dendam dan tak ada niat sedikitpun untuk berbaikan dengan papaku. Pernah seorang teman menyarankanku untuk membuka hati terhadap papaku tapi aku tak menggubrisnya. Namun rupanya Tuhan tidak diam saja melihat hubunganku dengan papa yang tidak berjalan dengan baik. Tuhan menjamah hatiku ketika tanpa sengaja aku menyaksikan acara Solusi di SCTV. Semula aku ragu dengan tayangan ini karena aku pikir ini hanya sebuah cerita rekayasa yang dikemas secara rohani. Setelah beberapa kali menyaksikannya, aku mulai teringat papaku dan tergerak untuk bertobat. Lalu pada 14 Juli 2014, aku memberanikan diri menghubungi Konseling Center CBN, meminta dukungan doa untuk pertobatannya. Aku ingin kembali pada jalan Tuhan dengan mengampuni papaku. Saat itu tim doa mendoakan dan menguatkan komitmenku.
Melalui proses panjang akhirnya Tuhan memberikanku kekuatan untuk melepaskan pengampunan pada papa. Ketika seorang konselor menanyakan keadaanku melalui telepon, aku menyampaikan bahwa sejak tiga bulan yang lalu hubunganku dengan papa sudah pulih. Dampaknya juga dirasakan oleh papaku. Kini ia sudah tidak marah-marah lagi dan bisa lebih bersabar dalam menghadapi segala sesuatu. Aku mengucap syukur atas Solusi karena dari tayangan inilah aku didoakan, dinasihati dan yang terpenting diingatkan untuk kembali kepada kebenaran Tuhan dengan mengampuni papaku. Inilah kisahku, aku berharap Tuhan memberkati pelayanan Solusi sehingga banyak orang mengalami pemulihan yang sama seperti yang aku rasakan. “
Dani butuh bertahun-tahun menyembuhkan luka hatinya sebelum akhirnya dia mampu melepaskan pengampunan. Bagaimana dengan mereka yang tak pernah bisa selesai dengan luka hati seperti yang dialami Dani? Mari bantu mereka menemukan kasih Tuhan untuk membalut luka itu. Berikan dukungan Anda sekarang juga dengan bergabung menjadi Mitra CBN. Silahkan isi data pribadi dalam formulir terlampir atau ketik JC # Nama Lengkap # Email lalu kirimkan SMS ke nomor 081.5965.5960.
Kabar gembira bagi Anda yang telah mengirimkan donasi perdananya karena kami akan kirimkan sebuah hadiah spesial langsung ke rumah Anda.