Berbagai upaya telah dilakukan, namun belum juga mendapatkan jawaban. Buah hati yang ditunggu-tunggu tidak juga hadir mewarnai rumah tangga Ibu Rara dan suaminya. Berbagai pertanyaan bahkan sampai hinaan yang disampaikan oleh pihak keluarga suami bagaikan pil pahit yang harus ia telan selama 2 tahun belakangan.
“Syalom! Sudah 2 tahun menikah kami belum juga dikaruniai anak. Tolong bantu kami dalam doa supaya segera diberikan seorang anak. Saya terus menerus dihina keluarga suami karena belum bisa memberikan anak.” Salah satu SMS yang masuk dari Ibu Rara ke konselor Sahabat 24.
Tidak pernah terbersit sekalipun dalam benak Ibu Rara bahwa ia akan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menanti keturunan. Padahal dari awal pernikahan ia dan suaminya tidak pernah sama sekali menundanya. Memang Tuhan yang belum mau memberi, mereka hanya bisa berdoa dan berserah pada Tuhan. Tim Sahabat 24 selalu meresponi SMSnya dengan memberi dukungan dan doa. Sampai suatu hari, ia mengirimkan SMS yang berisi kabar sukacita:
“Syalom, berkat bantuan doa dari Bapak/Ibu akhirnya sekarang saya sudah hamil. Saat ini sudah jalan 2 bulan kehamilan, tolong tetap bantu dalam doa Bapak/Ibu supaya saya sehat sampai melahirkan. Terima kasih. Tuhan memberkati.”
Dari kisah ini, kita di ajak untuk mengingat bahwa Tuhan mendengar setiap doa-doa kita, hanya saja waktu-Nya bukanlah waktu kita. Ketaatan Ibu Rara dan suaminya berbuah manis, mereka tidak putus asa meskipun seringkali mendapatkan intimidasi dari keluarga besar mereka sendiri.
Terima kasih untuk Bapak/Ibu Mitra CBN yang tetap setia melayani orang-orang seperti Ibu Rara dengan terus berdonasi pada program Sahabat 24. Semoga Bapak/Ibu selalu diberkati dalam setiap langkah.