Figur Seorang Ayah Bagi Nisa
Views : 3585 |
Wed June 21st, 2017
Setiap tanggal 22 Desember, seluruh masyarakat Indonesia merayakan hari
istimewa untuk ibu pada perayaan Hari Ibu. Faktanya, ada juga hari
spesial yang didedikasikan untuk seorang ayah. Tentu saja Hari Ayah
panggilannya, yang selalu diperingati pada hari Minggu, di pekan ketiga
di bulan Juni oleh seluruh dunia dan pada tahun 2017, Hari Ayah jatuh
pada tanggal 18 Juni 2017. Tidak kalah eksistensinya dengan Hari Ayah
sedunia, di Indonesia pun merayakan Hari Ayah Nasional yang dirayakan
setiap tanggal 12 November. Hari Ayah Nasional ini ditetapkan oleh
presiden Republik Indonesia ke-6, yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
di masa pemerintahannya. Hari Ayah ini ditetapkan untuk menghormati sang
Ayah karena Ayah merupakan tulung punggung, sandaran, dan pelindung
dalam sebuah rumah tangga. Ditetapkannya sebuah tanggal untuk seorang
Ayah, membuktikan bahwa peranan dan fungsi seorang Ayah tidak kalah
istimewanya dengan seorang Ibu. Banyak hal bisa dilakukan untuk
merayakan Hari Ayah, salah satunya dengan berbagi cerita seperti Nisa
dan kisah perjuangan sang ayah berikut ini.
“Saya mungkin bukan
seorang pencerita yang baik, tapi saya sangat rindu untuk membagikan
kisah dari seorang pejuang sekaligus panutan di hidup saya. Oh ya,
sebelumnya perkenalkan nama saya Nisa dan saya terlahir sebagai anak
sulung di keluarga saya. Kami hidup bukan sebagai keluarga yang
berkecukupan, tapi kami memiliki seorang panutan yang memampukan kami
melalui hari-hari kami. Ayah, dialah sosok istimewa itu. Di usianya yang
sudah tidak lagi muda, ia pernah menceritakan pengalaman hidupnya
bersama seseorang yang dikasihinya kepada kami, anak-anaknya. Saya
mencoba menyimak setiap kata yang diucapkan ayah kepada kami, dan saya
menemukan satu hal yang menarik dan cukup membuat saya terusik. Seluruh
kisah perjalanan hidupnya bersama Ibu, tidak ada satu pun yang dilewati
tanpa melibatkan Tuhan, sesulit apapun kondisinya. Tahukah Anda?
Permasalahan besar yang seringkali menimpa sebuah keluarga adalah
finansial, begitu pula dengan ayahku. Terlebih sejak ia dan ibu
memutuskan untuk sepenuhnya berserah kepada Tuhan di hidup mereka,
kesulitan ekonomi justru dirasakan lebih mencekam. Bayangkan, seorang
kepala rumah tangga membuat kue untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan
ibu yang berkeliling menjajakan kue buatan ayah.
Ayah juga
sempat merasa sedih dan kecewa karena tidak dapat menyekolahkan saya, si
sulung. Bukan sekali atau dua kali ayah merasa putus asa karena
tertekan bila mengingat kondisinya kala itu. Belum lagi kondisi ibu yang
sudah 7 tahun lamanya sakit gondok. Tapi, ayah justru semakin setia
dalam melayani Tuhan. Aku sempat bertanya kepadanya, ‘Yah, kenapa ayah
bisa sekuat itu? Dan bagaimana caranya Nisa bisa masuk sekolah?’ seperti
itulah kira-kira pertanyaan saya kepadanya. Iman, itulah yang saya
pelajari darinya. Ayah juga sering sekali meminta dukungan doa dari
sebuah pelayanan konseling yang sering dihubunginya melalui telepon dan
SMS. Bersama mereka, ayah selalu berharap bahwa Tuhan memiliki Solusi
yang terbaik untuk dirinya juga keluarga kecilnya ini. Ia sangat yakin,
Tuhan pasti membukakan jalan atas masalah yang dialaminya. Puji Tuhan,
akhirnya Tuhan menjawab doa ayah. Tuhan mempertemukan ayah dengan
seorang kepala sekolah SD dan SMK. Bapak inilah yang kemudian membantu
keluarga kami. Saya dan adik diperbolehkan untuk bersekolah dengan
bantuan keringanan dalam pembayaran sekolah, sehingga ayah sanggup untuk
menyekolahkan kami. Tidak membutuhkan waktu lama bagi Tuhan untuk
membalas setiap penantian dari jawaban-jawaban doa ayah selama ini.
Seiring dengan berjalannya waktu, hidup kami kini telah berubah dan
semua itu karena kemurahan Tuhan.”
Cerita Nisa di atas,
terinspirasi dari kisah hidup seorang Bapak yang bernama Anto dan
memiliki dua orang putri, salah seorang diantaranya bernama Nisa. Anto
juga merupakan seorang penonton setia Solusi. Dirinya pun sering sekali
berkonsultasi dengan tim konselor CBN melalui pelayanan Konseling Center
CBN, Sahabat 24. Setiap permasalahan yang Bapak Anto sampaikan kepada
tim konselor, selalu didoakan secara bersama-sama dengan iman penuh
bahwa pertolongan Tuhan selalu indah dan tepat bagi keluarga Pak Anto.
Bersyukur, Tuhan menyediakan yang terbaik bagi keluarga Bapak Anto. Tim
konselor kami juga rindu berdoa untuk Anda dan semua orang. Karena kami
percaya bahwa siapapun bisa merasakan mujizat dan kasih yang sama
seperti yang Bapak Anto alami. Oleh karena itu, dukungan Anda sangat
berarti. Daftarkan diri Anda sebagai Mitra CBN dan dukunglah pelayanan
kami melalui formulir berikut atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email.
Menjadi Mitra CBN berarti Anda turut menghadirkan tayangan-tayangan
yang positif dan inspiratif, seperti Solusi dan Generasi Zeru, serta
pelayanan konseling center CBN, Sahabat 24 bagi semua orang di
Indonesia.