Harapan Dibalik Lagu ”Besar Setia-Mu”
Views : 14961 |
Mon June 1st, 2015
Besar setiaMu, besar setiaMu
Setiap hari kulihat rahmatMu
Kasih setiaMu kekal s'lamanya
Besar setiaMu kepadaku
Anda tahu lirik lagu diatas? Ya, bait diatas adalah penggalan dari lagu Besar Setia-Mu atau dalam bahasa Inggris berjudul Great is Thy Faithfulness. Himne yang menggema sepanjang masa ini ditulis oleh Thomas Chisholm. Sekilas tentang Thomas Chisholm, lahir di Kentucky, Amerika. Sepanjang hidupnya sering menderita sakit karena mempunyai kelemahan dalam kesehatannya. Tapi keadaan fisik yang lemah tidak menghentikannya melayani Tuhan dan menulis kurang lebih 1.200 puisi rohani termasuk lirik lagu Besar Setia-Mu .
Lagu ini terinspirasi dari kisah nabi Yeremia. Nabi Yeremia menjadi saksi kengerian yang tak terbayangkan ketika orang Babilonia melakukan penyerangan ke Yerusalem pada tahun 586 SM. Bait suci Salomo runtuh menjadi puing-puing. Bersamaan dengan itu, jantung kehidupan masyarakat pun turut lenyap. Banyak orang menjadi telantar; tanpa makanan, tempat bernaung, kedamaian, dan tanpa pemimpin. Meskipun begitu, di tengah-tengah penderitaan dan kepedihan itu, Yeremia menulis, “Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu” (Ratapan 3:22-23). Pengharapan Yeremia berasal dari pengalaman pribadinya saat merasakan kasih setia Tuhan, dan dari janji- janji Allah di masa lalu.
Keadaan yang terasa “tidak ada harapan” bisa menimpa kapan saja dan siapa saja seperti yang dirasakan juga oleh ibu Yuli di Pati, Jawa Tengah. Suaminya selingkuh dengan beberapa wanita dan akhirnya meninggalkannya. Hidupnya berlanjut dengan berjuang memenuhi kebutuhan hidup dan membesarkan kedua anaknya seorang diri. Di sisi lain, dia mengalami pendarahan selama 7 tahun dan saat diperiksa ke dokter ternyata ada tumor di kandungannya sebesar telur bebek. Dia tak punya dana untuk melakukan operasi, yang dia miliki hanya HARAPAN dan harapan itulah yang mengantarkan ibu Yuli menghubungi Konseling Center CBN setelah menyaksikan program Solusi pada tanggal 8 Maret 2015. Berselang dua minggu, ibu Yuli menghubungi kembali dan memberitahukan bahwa tumor telah mengecil sebesar buah kelengkeng. Dia merasakan kesehatannya mulai berangsur-angsur pulih dan percaya Tuhan sudah menyembuhkannya.
Apa kesamaan yang dimiliki tiga tokoh diatas? HARAPAN. Sejak dulu hingga kini harapan adalah satu-satunya cara kita dapat melihat kasih setia Allah ditengah penderitaan yang berat. Masalahnya masih banyak orang yang melepaskan harapan mereka ketika menghadapi pergumulan hidup. Tak jarang mereka akhirnya memilih jalan pintas mengakhiri hidup sebagai jalan keluarnya. Miliki pengharapan yang utuh kepada Tuhan dan bagikan pengharapan itu kepada orang lain dengan cara bergabung menjadi MITRA CBN. Dengan demikian Anda telah mendukung pelayanan CBN memberikan pengharapan bagi jutaan orang melalui tayangan TV dan layanan Konseling Center CBN. Silakan isi form yang tersedia dibawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Dapatkan hadiah kumpulan ayat sepanjang tahun dalam kemasan wooden box eksclusif untuk Anda yang baru pertama kali menjadi Mitra CBN.
Mari kabarkan kepada mereka bahwa setiap masalah ada harapan dan jawaban di dalam Tuhan!
Info lengkap tentang Mitra CBN klik disini
Info lengkap tentang Pelayanan CBN klik disini