Apakah Anda termasuk orang tua yang keras dalam mengasuh dan mendidik anak-anak kesayangan Anda? Anda terlalu menuntut atau mengekang mereka dengan memberikan perintah-perintah serta aturan? Walaupun menurut Anda hal itu baik untuk mendidik kedisiplinan mereka, tetapi bila Anda tidak memberi mereka kelonggaran maka banyak mengakibatkan hal buruk kepada anak-anak Anda seperti menjadi pembohong bahkan pemberontak. Menurut penelitian yang dibuat oleh Victoria Talwar, seorang psikolog dan ahli perkembangan anak di McGill University, anak-anak yang dididik orang tua dengan keras cenderung menjadi pembohong untuk menghindari hukumannya. Mendidik dan mengasuh anak agar sesuai dengan yang Anda inginkan bukan berarti mendidiknya dengan keras, memberikan tuntutan, dan aturan. Anak harus dijaga, diasuh dengan kasih sayang, kelembutan, dan perhatian. Hindari memberikan mereka tuntutan atau paksaan, melainkan sebuah dukungan dan semangat.
Yerry Pattinasarany, nama lengkapnya. Dia merupakan seorang rohaniwan yang juga mantan pengguna narkoba di masa muda. Keterikatan narkoba yang dialaminya bukan disebabkan oleh asuhan orang tua yang salah atau bukti dari pemberontakannya kepada kedua orang tua Yerry, yaitu Ronny Pattinasarany beserta sang istri. Yerry justru merupakan salah satu anak kebanggaan orang tua terutama bagi sang ayah. Lalu, mengapa dirinya bisa terjerat dalam ikatan tersebut? Anda bisa membaca kisah lengkap Yerry disini. Hal yang penting dari kisah Yerry adalah peran orang tua yang begitu kuat dalam mendidik serta mengasuh anak, walaupun sang anak tengah berada pada kondisi tersulit sekalipun. Pada umumnya, bagi orang tua yang mengetahui kondisi anak-anak mereka terlibat dalam perkelahian, tindakan kriminal, hingga narkotika, hal pertama yang akan mereka lakukan ada marah karena kekecewaan besar terhadap anak-anak mereka. Berbeda dengan Ronny Pattinasarany, yang justru melepaskan pengampunan dan belas kasih yang berlimpah kepada anak-anaknya serta berserah sepenuhnya kepada Tuhan untuk memulihkan kehidupan Yerry.
Kisah nyata dari Yerry Pattinasarany ini kemudian diangkat dan dijadikan sebuah kesaksian yang bisa memberkati banyak orang melalui tayangan program televisi Solusi. Tidak berhenti sampai disitu, kesaksian Yerry ini juga sanggup memulihkan orang lain melalui nonton bareng komsel Solusi atau biasa disingkat dengan nobar komsel Solusi. Kegiatan ini merupakan salah satu proyek CBN Indonesia dalam menjangkau dan memperlengkapi gereja lokal dengan mengaktifkan komsel-komsel yang ada di gereja lokal. Ketika kisah Yerry ditayangkan dan didiskusikan oleh anggota komsel, banyak orang tua yang mengerti bahwa peranan mereka di hadapan Tuhan sangatlah besar.
"Saya seperti dibukakan lagi pikiran saya. Setahu saya, anak yang sudah bermasalah dengan narkoba dan keterikatan itu, tidak akan ada orang tua yang mau terima. Lebih-lebih sampai sehancur itu. Tapi seorang bapak (red. Ronny Pattinasarany) bisa membela dia (red. Yerry Pattinasarany), mendoakan, dan merangkul dia, itu hal yang luar biasa. Saya pun mendidik anak saya dengan kasar. Jika anak saya bersalah sedikit saja, maka tangan saya lah yang bergerak. Saya marahi anak saya. Pikiran saya seperti diubahkan. Kalau saya bisa melakukan seperti apa yang bapak Ronny lakukan, itu pasti keren sekali. Saya benar-benar diberkati sekali dan saya mendapatkan banyak inspirasi setelah menonton tayangan ini.” Ujar salah satu peserta nobar komsel Solusi di Makassar sambil berkaca-kaca.
Jika melalui sebuah tayangan kesaksian satu orang bisa mengalami pemulihan, kesembuhan, dan mujizat, maka melalui nobar komsel Solusi banyak orang mengalami hal yang serupa sehingga mereka dapat semakin bertumbuh di dalam Tuhan begitupula dengan gereja-gereja lokal. Kami ingin mengajak Anda turut serta mendukung dan bersinergi dalam kegerakan besar ini. Daftarkan diri Anda melalui formulir berikut atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Bagi Anda yang baru pertama kali bergabung menjadi Mitra CBN, jangan lupa untuk mengkonfirmasikan donasi perdana Anda.