Sebagai umat Allah, kita harus memiliki gambar diri yang sesuai dengan Dia, agar kita dapat selalu bertindak sesuai dengan kehendak-Nya dan berfikir seperti Dia berfikir. Namun, seringkali masalah datang membuat kita menjadi berfikir negatif, tidak bertindak dan berfikiri seperti Allah.
Kita perlu menolak pikiran negatif dan merusak seperti "Aku tidak berharga" atau “Aku tidak layak bahagia”, kemudian menggantinya dengan pikiran positif dan membangun seperti "Aku berharga di mata Tuhan". William Backus, seorang psikolog Kristen berkata, “mengatakan kebenaran kepada diri sendiri”.
Hal yang sama juga dinasihatkan oleh Paulus melalui suratnya kepada jemaat di Filipi yang ditulis dari dalam penjara, Paulus menasihatkan jemaat untuk mengisi pikiran mereka dengan kebenaran dan kebajikan. Ia juga mendorong mereka untuk bersukacita, menyatakan kebaikan hati, tidak khawatir dan berdoa dengan mengucap syukur. Dengan memikirkan dan melakukan hal-hal itu, damai sejahtera Allah akan melingkupi dan menyertai hati dan pikiran. (Filipi 4:8)
Perbuatan yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi sebuah kebiasaan. Dari kebiasaan itu akan terbentuklah karakter seseorang. Jadi, semuanya dimulai dari pikiran. Jika kita ingin membentuk karakter yang baik, maka mari kita mulai mengisi pikiran dengan hal-hal yang positif dan membangun, yaitu dengan kebenaran firman Tuhan.
Terima kasih pada Mitra CBN atas segala dukungan yang telah diberikan agar pelayanan CBN dapat terus berlangsung memberitakan firman Tuhan sampai hari ini, untuk memberkati banyak orang hingga ke pelosok negeri.