Tubuhmu Adalah Bait Allahmu
Views : 6310 |
Wed February 8th, 2017
Kesehatan yang baik dan perasaan yang baik adalah dua berkat terbesar dalam hidup. -Publilius Syrus-
Sayangnya kalimat bijak Publilius Syrus ini tidak berlaku pada Diki. Pasalnya Diki merasa Tuhan tidak memberikannya berkat yang besar sejak diberhentikan dari pekerjaannya. Bermula dari kebiasaan buruk Diki selama ini, yaitu senang sekali meminum minuman keras atau minuman beralkohol, Diki membuat onar di perusahaannya sehingga ia harus diberhentikan tanpa syarat. Sedangkan di sisi lain, kebutuhan rumah tangga tidak berhenti. Sebagai seorang kepala rumah tangga, banyak hal yang merupakan tanggung jawab dan kewajiban yang harus dipenuhinya namun ia abaikan. Dampaknya, istri lah yang menjadi sasaran kemarahan.
Suatu malam di saat dirinya kebingungan, ia menyaksikan televisi dan menonton program Solusi. Ketika menyaksikan kesaksian kisah nyata, hatinya tergerak untuk meninggalkan masa lalunya. Diki segera mencatat nomor Sahabat 24 dan menghubungi melalui telepon. Ia menceritakan masalahnya yang tidak bisa lepas dari pergaulan buruk bersama rekan-rekannya untuk merokok dan mabuk-mabukan. Juga permasalahannya yang sudah tidak mempedulikan lagi kebutuhan rumah tangga, bahkan emosi dia yang meledak-ledak dan kerap menghancurkan barang-barang pecah belah yang ada di dapur. Melalui Sahabat 24, Diki mengaku rindu untuk dilepaskan dari keterikatannya.
Mendengar kerinduan Diki ini, tim Sahabat 24 merespon dengan hangat. 1 Korintus 6:19-20 merupakan landasan Firman Tuhan yang diberikan Sahabat 24 kepada Diki sebagai permulaan pemulihan di hidup Diki.
"Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!"
Bersyukur Tuhan memulihkan Diki tepat pada waktuNya dan dengan caraNya. Setelah didoakan, Diki terdorong mengambil keputusan untuk melepaskan kebiasaan buruknya dan seluruh keterikatan di dalam dirinya. Pemulihan hidup Diki ternyata merupakan permulaan berkat yang besar di hidupnya. Melalui pemulihan ini, sifat kasar dan pemarah yang dimilikinya pun hilang. Ia tidak lagi memulai pertengkaran dalam keluarganya. Kedamaian ini dirasakan betul oleh sang istri. Pekerjaan yang sempat berhenti sebelumnya juga Tuhan berikan kembali melalui pemanggilan kerja di perusahaan yang sama. Diki pun menyatakan terima kasih atas nasehat dan dukungan doa dari layanan doa Sahabat 24 yang membuatnya berubah dan kini semakin mensyukuri berkat-berkat yang Tuhan berikan. “Terima kasih Sahabat 24 yang telah mendoakan dan mengingatkan saya bahwa tubuh saya adalah bait Allah. Saya kini mengerti apa yang saya lakukan salah,” ujar Diki.
Pemulihan yang terjadi pada Diki diawali dari kesadaran diri Diki bahwa dirinya adalah bait Allah. Hal ini berarti bahwa dirinya sama berharganya seperti rumah Tuhan. Namun sayangnya, hanya sebagian kecil orang yang menyadari fakta ini. Oleh karena itu, mari bergandengan tangan dalam memberitakan Kabar Baik melalui program Solusi dan Sahabat 24 agar semakin banyak orang yang bisa mengalami pemulihan yang serupa dengan Diki. Silahkan isi form di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Daftar sekarang juga karena kami punya special gift sebagai wujud terima kasih kami atas kemurahan hati Anda. Tuhan memberkati!