Ali dibesarkan dalam keluarga yang tidak mengenal Tuhan. Sejak bayi, ia tinggal bersama kakek-neneknya dan diurus oleh mereka karena orangtuanya fokus bekerja. Kerinduannya mengenal Isa Almasih dimulai saat ia menginjak usia 9 tahun. Awalnya ia memperhatikan kehidupan temannya bernama Frans yang beragama Kristen. Ia bahagia melihat keluarga Frans yang harmonis, mereka rajin beribadah, hubungan Frans dengan teman-temannya baik dan Frans tidak pernah membeda-bedakan teman. Kondisi ini berbeda saat ia memperhatikan teman-temannya yang tidak mengenal Tuhan.
Pada waktu SMP, ia pernah kecelakaan dari motor yang membuat ia dirawat di Rumah Sakit. Setelah ia keluar dari Rumah Sakit, ia syok karena kakeknya yang selama ini mengasuhnya meninggal dunia. Ia mengalami depresi, kecewa dan tidak bisa terima jika kakeknya sudah meninggal. Kemudian, malam harinya Ali bermimpi. Dalam mimpinya, ia melihat dirinya sedang berada di padang rumput hijau yang luas. Disana, ia melihat ada sosok orang berjubah putih memeluknya dari belakang dan memberikan ketenangan dalam hatinya. Ali merasa sosok yang memeluknya adalah Tuhannya orang Kristen.
Dari peristiwa itu, Ali bergegas mencari tahu tentang hal-hal yang berhubungan dengan iman kristen melalui buku bacaan Kristen, membaca artikel di internet dan Ali mulai suka menyanyikan lagu-lagu rohani Kristen. Sesuatu yang tidak terduga pun terjadi, Ali kepergok oleh orangtuanya membaca buku Katekisasi Kristen dan orangtuanya marah besar kepadanya. Rupanya, semangat mencari kebenaran tentang Yesus Kristus/Isa Almasih itu begitu kuat sampai ia bertemu dengan layanan konseling dan doa sahabat 24 melalui website.
Dengan kesungguhan hati, Ali meminta tim konselor sahabat 24 membimbingnya untuk mengenal lebih jauh tentang Isa Almasih. Gayung pun bersambut, tim konselor sahabat 24 meresponinya dengan mengajak Ali bertemu untuk memastikan kerinduan hatinya mengenal Isa Almasih. Setelah Ali dimuridkan, ia merasakan sukacita yang besar. Ia bertobat sungguh-sungguh dari dosanya dan memberi diri untuk dibaptis. Ali bersyukur karena Tuhan sudah mengenalkannya pada layanan sahabat 24 yang mengarahkannya juga untuk berkomunitas dan membawanya makin mengenal siapa Yesus Kristus. Ia juga sangat rindu orangtuanya mau mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat seperti Ali.
Terima kasih Mitra CBN karena Anda telah mendukung pelayanan SAHABAT 24 agar dapat terus melayani orang-orang yang membutuhkan bimbingan dan dukungan doa!