Rumah tangga Ani hancur akibat perilaku kasar suami Ani. Selama 3 tahun menikah, selama itu juga ia mendapatkan kekerasan di dalam rumah tangga oleh sang suami. Belakangan baru diketahui bahwa suami Ani memiliki kelainan kejiwaan. Ani merasa tertekan teramat dalam, ketika dirinya mengandung anak pertama. Ia ingat betul pada usia kehamilan 9 bulan, Ani dikejar dengan membawa parang. Kekerasan demi kekerasan terus dirasakannya hingga lahirlah anak yang ke empat dan tidak lama kemudian mereka bercerai. Bukan hal yang mudah bagi Ani menjalani itu semua. Anak, keluarga, tetangga, hingga komunitas sudah tentu menekannya dan menghakiminya. Sementara di lain sisi dirinya hanya menuntut sebuah kebahagiaan.
Sesak berarti ruang gerak sempit dan tidak leluasa. Bergerak seperti apapun jika berada di dalam ruang sesak, akan terbentur banyak benda. Hal yang sama terjadi di dalam hidup Ani, ketika sedang berada dalam masa sulit. Anda dapat bayangkan, apa pun yang ingin Ani lakukan justru membuat ia terbentur kepada kesulitan yang lain. Semakin ingin menyelesaikan masalah, justru semakin banyak masalah baru yang datang menghadang dirinya. Berharap mendapat kebahagiaan, Ani menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang sudah beristri. Hubungan perselingkuhan mereka juga telah diketahui oleh istri laki-laki tersebut. 29 tahun lamanya meraka hidup di dalam perselingkuhan dan tanpa pernikahan. Dapat Anda bayangkan bagaimana sesaknya hidup Ani? Terlebih lagi selama ini, laki-laki inilah yang menjadi tempat berlabuh Ani. Mereka berbagi layaknya sepasang suami dan istri. Laki-laki tersebut juga mencukupkan kebutuhannya sehari-hari.
Ketika laki-laki itu meminta untuk berpisah, Ani tidak siap. Inilah benturan baru Ani. Baginya, laki-laki itu sudah menjadi pembimbing hidupnya. Akhirnya, mereka berpisah. Keputusan laki-laki itu membuat Ani belajar untuk melupakan laki-laki itu sekali pun sulit. Di saat seperti ini tentu Ani merasa seperti kesulitan bernafas, dan napas jadi tersengal-sengal. Bersyukur Ani menemukan tayangan Solusi, mencatat nomor telepon Sahabat 24, dan menghubunginya. Ia ceritakan seluruh pengalaman hidupnya. Melalui Sahabat 24 lah Ani menemukan kebahagiaan yang sejati. Kebahagiaan yang membuat dirinya bebas tanpa ada kesesakan. Kebahagiaan bersama Tuhan, itulah yang dirinya temukan.
Coba tengoklah sekitar Anda, berapa banyak di antara mereka yang masih hidup dalam kesesakan? Kami tahu tidak sedikit, sebab itulah pekerjaan kami, membantu mereka menemukan jalan keluar di dalam hidup mereka bersama Tuhan. Maukah Anda bergandengan tangan bersama kami menolong mereka? Mari, tolong mereka sebagai Mitra CBN. Daftarkan diri Anda melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email.