Sikap Doa yang Benar

Bagaimanakah menurut Anda sikap doa yang benar di hadapan Tuhan? Tentu saja bukan doa dengan unsur kepentingan pribadi, apalagi doa yang menuntut janji-Nya, seakan-akan Tuhan berhutang kepada kita untuk mengabulkan doa-doa kita. Mazmur mengajarkan kita cara berdoa yang benar, yaitu dengan kerendahan hati. Kerendahan hati ditunjukkan oleh pemazmur dengan menyadari segala dosa-dosanya dihadapan Tuhan. Rangkaian mazmur yang didominasi oleh permohonan ditutup dengan satu kesimpulan: Tuhan berkenan mendengar dan menjawab doa yang tulus dan dipanjatkan dalam kerendahan hati.

Tuhan mendengarkan doa yang datang dari kerendahan hati. Salah satu wujud kerendahan hati adalah memiliki sikap peduli pada orang yang lemah. Hal tersebutlah yang membuat Zakheus seorang kepala pemungut cukai diselamatkan Tuhan, pada Lukas 18:13 dia meminta belas kasihan dari Tuhan karena merasa hidupnya selama ini sudah dipenuhi dengan banyak dosa dan pada Lukas 19:8 Zakheus berkomitmen akan memberikan sebagian hartanya bagi orang-orang miskin serta akan mengembalikan 4 kali lipat kepada orang-orang yang pernah dia peras.

Sikap Zakheus itu muncul karena kesadaran bahwa dirinya penuh kelemahan dan butuh pertolongan juga. Tuhan berkenan pada doa seperti itu. Sikap rendah hati menyatakan keterbukaan untuk menerima kasih dan pertolongan Tuhan. Dengan mengalami kasih dan pertolongan-Nya, kita pun tergugah untuk perduli terhadap sesama di sekitar kita.

Sudahkah Anda berdoa dengan kerendahan hati?

Marilah kita melatih diri untuk selalu merendahkan hati kita di hadapan Tuhan dan menerima janji-Nya tanpa menuntut sehingga kita dapat menjalani setiap lini hidup kita sesuai dengan rancangan-Nya. Dukung terus pekerjaan CBN dengan menjadi Mitra CBN, biarlah doa-doa yang di sampaikan dalam pelayanan Sahabat 24 dapat menjaring para pendoa-pendoa baru dari berbagai penjuru. Daftarkan diri Anda melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email.