Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Lukas 15:20.
Terdapat sebuah kisah yang cukup terkenal di dalam Alkitab mengenai perumpamaan anak yang hilang. Sebuah kisah yang menceritakan tentang keegoisan seorang anak bungsu, yang meminta bagian dari harta ayahnya lalu pergi untuk berfoya-foya. Ketika harta yang dimintanya itu habis, barulah ia menyadari kesalahannya dan mengakuinya di hadapan sang ayah. Menariknya, respon sang ayah justru jauh dari kata ‘benci’. Ia justru menyambutnya dengan penuh kasih yang mesra. Kisah yang mengharukan bagi siapapun yang membacanya. Jika membaca seluruh kisah ini secara detail dan terperinci, kisah perumpamaan ini merupakan kisah yang menggambarkan bentuk pertobatan yang indah. Tidak hanya menyadari, tetapi juga mengakui dan merendahkan diri untuk memohon pengampunan adalah proses pertobatan yang sangat indah.
Kisah yang sama juga terjadi secara nyata di dalam hidup Adrian Himawan. Sebagai seorang anak, Adrian merasa hidupnya terlalu dibatasi oleh aturan, sedang kedua orang tuanya jarang berada di rumah. Hal inilah yang membuatnya kemudian merasa bahwa ia kekurangan kasih sayang. Dampaknya, Adrian melakukan bayak hal yang justru dianggap salah oleh kebanyakan orang. Hal ini dilakukan sebagai bentuk luapan emosinya. Ia sering berbuat onar di sekolah, mengikuti perlombaan balapan liar, pulang malam, mabuk-mabukan, melakukan seks bebas, dan lain sebagainya hanya sebagai bentuk aktualisasi dirinya terhadap aturan-aturan yang membuatnya jenuh. Hingga suatu ketika, Adrian berani memukul kedua orang tuanya dan mengambil sebagian harta yang dimiliki oleh mereka. Tidak lain dan tidak bukan, uang tersebut digunakannya untuk bersenang-senang dan memenuhi hawa nafsunya. Hingga ketika dirinya berada dalam kondisi terendah, Adrian mulai menyadari pelanggaran demi pelanggaran yang telah dilakukannya. Dengan rendah hati, Adrian kembali kepada orang tuanya dan memulai hidup yang baru. Respon kasih yang ditunjukkan kedua orang tua Adrian lah yang kemudian membawa Adrian menjadi seorang yang sukses.
Peristiwa pertobatan dan pemulihan yang sangat indah ini rupanya telah ditonton oleh sejumlah 200.000 orang. Luar biasa kuasa Tuhan! Ini berarti, pemulihan dan perubahan karakter yang baik terjadi secara nyata tidak hanya bagi Adrian dan orang tuanya saja, tetapi juga berdampak kepada 200.000 orang yang menyaksikannya. Praise the Lord!
Kami rindu sekali bahwa pemulihan yang sama terjadi pada Anda dan juga lebih banyak lagi orang-orang di bangsa ini melalui Solusi TV. Mari mendukung Solusi TV mewujudkannya sebagai Mitra CBN. Mendaftar sebagai Mitra CBN berarti Anda telah mendukung Solusi TV melalui donasi rutin yang Anda berikan untuk menghadirkan Solusi TV tetap tayang di televisi. Daftarkan data diri Anda melalui SMS ke 081.5965.5960 dengan format JC # Nama Lengkap # Email atau dengan mengisi formulir menjadi Mitra baru pada kolom di bawah artikel ini. Teristimewa bagi Anda yang mendaftar dan bergabung sebagai Mitra CBN pertama kali, sebuah thank you gift akan kami sediakan untuk Anda.