“2015 adalah tahun spesial bagi Edra. Tahun tersebut merupakan puncak perjuangan dirinya selama 14 tahun terikat dengan narkoba dan seks bebas. Sebagai salah satu penonton setia program televisi Solusi sejak tahun 2009, baru kali itu ia memberanikan diri mengaku dosa dengan menghubungi pelayanan Konseling Center CBN. Dia menceritakan bahwa dirinya terikat narkoba dan pergaulan bebas sejak SMP. Sebenarnya sudah lama Edra mau berubah, tetapi selalu gagal karena kembali pengaruh teman-teman lebih besar dibandingkan dengan keinginannya sendiri. Jadi, pergumulan itu terus mengganggu dan membelenggu hidupnya. Setiap kali menonton tayangan Solusi, episode yang ditontonnya selalu mengingatkan dirinya untuk bertobat. Pesan Roh Kudus inilah yang ditangkap secara nyata oleh Edra. Jika bukan karena Tuhan sendiri yang bekerja melalui program tayangan Solusi, maka ia masih tidak rela untuk meninggalkan pergaulannya selama ini. Walau sudah menyadari kesalahannya, namun Edra tetap merasa kalau dirinya kotor dan tidak layak di hadapan Tuhan. Pada saat Edra dilayani oleh tim konselor, hatinya pun terbuka untuk menerima pengampunan kepada Tuhan.” Kisah Edra di Jakarta.
“Masalah mulai terjadi pada saat lulus dirinya dari
SMA. Kurang perhatian orang tua dan salah pergaulan membuat Jo terjerumus
dengan kehidupan yang kelam. Keadaan semakin memburuk ketika dirinya memutuskan
untuk merantau ke Medan. Di kota tersebut, Jo terlibat pencurian dan perampokan
hingga saat ini. Uang hasil merampok digunakannya untuk bersenang-senang di club malam dan narkoba sebagai kebutuhan
hidupnya. Seperti itulah keseharian Jo selama ini hingga pada suatu ketika
dirinya menyaksikan Solusi di SCTV. Ia pun merasa tersentuh dengan sebuah
segmen kisah nyata seseorang, yang kisah hidupnya sama dengan dirinya, yaitu
sebagai perampok.
Malam itu juga Jo segera menghubungi Sahabat 24, serta menceritakan kisah
hidupnya.
Pasca dilayani oleh konselor, Jo menyadari kesalahannya dan membuka hati untuk
menemukan kembali jalan kebenaran di hidupnya.” Kisah Jo di Medan.
Kisah nyata di atas merupakan kesaksian serta pengakuan langsung Edra dan Jo kepada Sahabat 24 (Konseling Center CBN). Pemazmur di dalam Kitab Suci menyatakan, perjuangan paling berat sesungguhnya adalah pencobaan melawan dosa (Mazmur 51:3-7). Daging memang lemah, tetapi roh itu penurut dan seperti itulah manusia. Sekali saja manusia jatuh di dalam dosa, maka bukan tidak mungkin akan terjerat lagi dan lagi hingga kita merasa seakan kita tidak lagi layak untuk menerima pengampunan dari Tuhan. Fakta yang terjadi adalah banyak orang yang ketika merasa hidupnya gagal karena jatuh terlalu dalam, mereka lalu merasa frustasi, stress, dan merasa ragu apakah dirinya akan masuk surga sebab dosanya. Seperti Daud, Edra, dan Jo, pengampunan Tuhan terbuka untuk siapapun yang mengakui kesalahannya dan yang mau menerima pengampunan dosa itu sendiri di hidupnya (1 Yohanes 1:8-10 ; Mazmur 51:1-13). Harapan besar itu masih ada dan sudah saatnya untuk kita bagikan harapan tersebut. Bagikanlah sebagai Mitra CBN! Daftarkan data diri Anda melalui SMS ke 081.5965.5960 dengan format JC # Nama Lengkap # Email atau mengisi formulir menjadi Mitra baru pada kolom di bawah artikel ini.