CBN STORIES

Pengakuan Seorang Lesbian yang Lepas Dari Keterikatan

Pengakuan Seorang Lesbian yang Lepas Dari Keterikatan

Views : 10453 | Wed October 5th, 2016
Apakah Anda memiliki ketakutan yang mungkin sewaktu-waktu datang dan dapat menjerat Anda kembali? Seperti seekor gajah yang telah kabur dari jeratan rantai, dapat dengan mudah tertangkap lagi oleh sang pawang. Seperti itulah hidup Anggi yang diceritakan melalui kisah di bawah ini.

Saat berusia 17 tahun, aku pernah diperkosa oleh seorang laki-laki yang tidak aku kenal saat sedang menunggu angkutan umum sepulang sekolah. Peristiwa itu membuatku hamil dan aku melahirkan seorang anak, tapi seminggu kemudian anakku meninggal dunia karena kelainan jantung. Karena itulah, aku trauma dan membenci laki-laki. Pernah beberapa kali aku berusaha untuk dekat dan berhubungan dengan laki-laki tapi tujuan mereka hanya untuk mengajakku berhubungan intim sehingga rasa benci dan dendam semakin besar di dalam hatiku. Dan sejak itulah aku mulai menyukai sesama jenis,” ujar Anggi yang mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual kakak iparnya.

Pada tahun 2013 lalu, Anggi tinggal bersama saudaranya di kota Surabaya. Saat itu dirinya sedang menjalin hubungan dengan temannya yang sesama jenis bernama Ela. Hubungan kami direstui oleh orang tua Ela dan bahkan kami melangsungkan pertunangan karena kami saling menyukai. Setelah bertunangan kami tinggal bersama di salah satu kontrakan selama dua bulan, hubungan layaknya sepasang suami istri juga pernah kami lakukan. Tapi kini kami sudah berpisah, Ela tidak pernah berterus terang kalau dirinya mengidap sakit kanker darah dan sudah sangat parah sehingga tidak bisa meneruskan hubungan lagi. Kami bertengkar hebat pagi itu dan aku memutuskan untuk kembali ke rumah. Di rumah, aku menonton salah satu tayangan Solusi dan aku mencatat nomor call centrenya. Aku tahu apa yang aku lakukan salah dan akupun menceritakan masalahku kepada konselor CBN. Aku mau bertobat.

Dua hari kemudian, Anggi berjumpa dengan tim konseling CBN. Pada pertemuan itu, Anggi yang rindu sekali mengalami pemulihan dari semua dosa yang mengikatnya berkomitmen untuk lepas dari keterikatan dosanya dan mau hidup takut akan Tuhan. Namun pada kunjungannya yang kedua, tepatnya satu bulan setelah kunjungan pertamanya, Anggi kembali bercerita bahwa ikatan itu masih ia rasakan.

Ketika aku bekerja sebagai satpam, aku bertemu dengan salah satu atasanku yang ternyata adalah seorang lesbian juga, kami saling menyukai dan kami telah berpacaran. Aku diberi uang olehnya dan diancam untuk tidak menceritakan hubungan kami. Mendengar pengakuannya ini, tim Konselor CBN memberikan saran agar dia memutuskan hubungannya dan harus berani untuk menolak karena itu adalah dosa. Selain itu, dibutuhkan komitmen yang sungguh-sungguh untuk lepas dari kebiasaan buruk dan dosa. Berkat saran konselor CBN, Anggi minta didoakan untuk kelepasan dirinya dengan perasaan menyukai sesama jenis dan ia pun mau mengampuni orang-orang yang telah menyakiti hatinya karena telah menjerat dirinya dengan hubungan sesama jenis.

Sebagai orang percaya, kita diberi kuasa untuk melepaskan dan menghancurkan rantai dosa yang mengikat kita. Pertanyaannya, sudahkah kita menyerahkan rantai tersebut kepada Tuhan? Proses pemulihan yang tidak mudah Anggi lalui bersama dengan tim Konseling CBN. Anda juga bisa membantu Anggi dan semua orang yang ingin mengalami pemulihan Tuhan dengan menjadi Mitra CBN. Bergabunglah bersama kami, berdonasi sebagai Mitra CBN melalui form di bawah ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik: JC # Nama Lengkap # Email. Special gift kami siapkan bagi Anda yang pertama kali bermitra dengan kami.
Tag Keyword :
Share this article :

MONTHLY DONATION

ONE TIME DONATION

RELATED ARTICLE

POPULAR ARTICLE

CBN Gelar Special Christmas at Home Bagi Mitra CBN

GET INVOLVED

Ikuti Kami