Haruskah Aku Mengakhiri Hidupku?
				Views : 5221 | 
Mon August 28th, 2017
                Masih hangat dibicarakan mengenai 
serangkaian peristiwa bunuh diri yang terjadi di masyarakat. Tidak hanya
 dari kalangan rakyat biasa, namun juga tokoh-tokoh terkenal seperti 
Tommy Page, Chris Cornell, Stevie Ryan, dan Chester Bennington pun 
menjadi sorotan. Di Indonesia sendiri, beberapa kasus seperti peristiwa 
bunuh diri kak-beradik di Bandung turut menjadi keprihatinan yang 
mendalam. 
Rohaniwan Indonesia, Bigman Sirait mengingatkan bahwa 
nyawa manusia adalah pemberian Tuhan sehingga manusia tidak berhak atas 
hilangnya nyawa, baik atas orang lain maupun diri sendiri. Alkitab 
berkata, ‘Jangan Membunuh’. Ini berarti, Tuhanlah yang memiliki nyawa. 
Pemberian Tuhan ini bukanlah tanpa tujuan. Tuhan memberikan nyawa, agar 
manusia dapat hidup dan ketika manusia itu hidup, maka hidupnya adalah 
untuk memuliakan Tuhan. Hidup yang diberikan Tuhan juga merupakan sebuah
 kesempatan indah pada manusia sehingga di dunia ini selalu ada 
pengharapan. Hanya saja, apakah manusia tersebut mau mencapainya? 
Seorang yang bodoh bisa menjadi pintar jika ia mau berusaha, yang miskin
 bisa menjadi kaya jika ia mau bekerja keras. Begitu pula dengan orang 
yang mengalami stress dan depresi, tentu bisa keluar dari 
permasalahannya jika ia mau berkonsultasi. Inilah yang dialami oleh Ida.
 Jika saja Ida tidak berkonsultasi akan permasalahannya, maka Ida sudah 
mengakhiri nyawanya sendiri. 
Ida terlilit hutang karena ditipu 
orang. Ia stress dan sudah putus asa dengan keadaan yang dihadapinya. Ia
 pun merasa ingin bunuh diri. Namun bersyukur, di malam ia memutuskan 
untuk bunuh diri, Ida mendengarkan tayangan Solusi di televisi. Merasa 
sangat terinspirasi oleh tayangan tersebut, lantas membuat Ida tergerak 
untuk menghubungi pelayanan konseling CBN 24 jam yaitu Sahabat 24. Pada 
kesempatan itu, ia menceritakan semua pergumulan yang mengganggu 
hidupnya dan ia melepaskan semua kepenatan di kepalanya. Malam itu 
menjadi momen pemulihan di hidupnya.
Beberapa hari kemudian, Ida 
menghubungi tim konselor CBN melalui SMS dan mengucapkan terima kasih 
atas dukungan doa yang diberikan. Ida mengaku semakin kuat dalam 
menghadapi masalah. Walau hutang yang melilitnya masih belum 
terselesaikan, namun ia percaya bahwa Tuhan akan memberikan jalan keluar
 yang terbaik baginya. Jika semula Ida ingin bunuh diri, ia mengurungkan
 niatnya itu karena merasa lebih baik dan lebih percaya diri. Inilah 
salah satu tujuan kehadiran Sahabat 24. Tidak sedikit orang-orang yang 
sebenarnya membutuhkan bantuan selayaknya seorang Sahabat, yang dengan 
setia mendengarkan permasalahan mereka. Dukungan Andalah yang mampu 
menghadirkan Sahabat 24 untuk semua orang kapanpun dan dimanapun. Satu 
orang saja mungkin tidak bisa menghadirkan pelayanan ini, tapi kami 
percaya bersama Mitra CBN kami lainnya, Anda bisa melakukannya. Jadilah 
Mitra CBN! Daftarkan diri Anda melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email.
 Mendaftarkan diri sebagai Mitra CBN berarti Anda mendukung penuh 
pelayanan CBN Indonesia dalam menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal 
kasih Tuhan. Mari, bermitralah bersama kami.