Figur Seorang Ayah Bagi Nisa
				Views : 4023 | 
Wed June 21st, 2017
                Setiap tanggal 22 Desember, seluruh masyarakat Indonesia merayakan hari 
istimewa untuk ibu pada perayaan Hari Ibu. Faktanya, ada juga hari 
spesial yang didedikasikan untuk seorang ayah. Tentu saja Hari Ayah 
panggilannya, yang selalu diperingati pada hari Minggu, di pekan ketiga 
di bulan Juni oleh seluruh dunia dan pada tahun 2017, Hari Ayah jatuh 
pada tanggal 18 Juni 2017. Tidak kalah eksistensinya dengan Hari Ayah 
sedunia, di Indonesia pun merayakan Hari Ayah Nasional yang dirayakan 
setiap tanggal 12 November. Hari Ayah Nasional ini ditetapkan oleh 
presiden Republik Indonesia ke-6, yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono 
di masa pemerintahannya. Hari Ayah ini ditetapkan untuk menghormati sang
 Ayah karena Ayah merupakan tulung punggung, sandaran, dan pelindung 
dalam sebuah rumah tangga. Ditetapkannya sebuah tanggal untuk seorang 
Ayah, membuktikan bahwa peranan dan fungsi seorang Ayah tidak kalah 
istimewanya dengan seorang Ibu. Banyak hal bisa dilakukan untuk 
merayakan Hari Ayah, salah satunya dengan berbagi cerita seperti Nisa 
dan kisah perjuangan sang ayah berikut ini.
“Saya mungkin bukan 
seorang pencerita yang baik, tapi saya sangat rindu untuk membagikan 
kisah dari seorang pejuang sekaligus panutan di hidup saya. Oh ya, 
sebelumnya perkenalkan nama saya Nisa dan saya terlahir sebagai anak 
sulung di keluarga saya. Kami hidup bukan sebagai keluarga yang 
berkecukupan, tapi kami memiliki seorang panutan yang memampukan kami 
melalui hari-hari kami. Ayah, dialah sosok istimewa itu. Di usianya yang
 sudah tidak lagi muda, ia pernah menceritakan pengalaman hidupnya 
bersama seseorang yang dikasihinya kepada kami, anak-anaknya. Saya 
mencoba menyimak setiap kata yang diucapkan ayah kepada kami, dan saya 
menemukan satu hal yang menarik dan cukup membuat saya terusik. Seluruh 
kisah perjalanan hidupnya bersama Ibu, tidak ada satu pun yang dilewati 
tanpa melibatkan Tuhan, sesulit apapun kondisinya. Tahukah Anda? 
Permasalahan besar yang seringkali menimpa sebuah keluarga adalah 
finansial, begitu pula dengan ayahku. Terlebih sejak ia dan ibu 
memutuskan untuk sepenuhnya berserah kepada Tuhan di hidup mereka, 
kesulitan ekonomi justru dirasakan lebih mencekam. Bayangkan, seorang 
kepala rumah tangga membuat kue untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan 
ibu yang berkeliling menjajakan kue buatan ayah. 
Ayah juga 
sempat merasa sedih dan kecewa karena tidak dapat menyekolahkan saya, si
 sulung. Bukan sekali atau dua kali ayah merasa putus asa karena 
tertekan bila mengingat kondisinya kala itu. Belum lagi kondisi ibu yang
 sudah 7 tahun lamanya sakit gondok. Tapi, ayah justru semakin setia 
dalam melayani Tuhan. Aku sempat bertanya kepadanya, ‘Yah, kenapa ayah 
bisa sekuat itu? Dan bagaimana caranya Nisa bisa masuk sekolah?’ seperti
 itulah kira-kira pertanyaan saya kepadanya. Iman, itulah yang saya 
pelajari darinya. Ayah juga sering sekali meminta dukungan doa dari 
sebuah pelayanan konseling yang sering dihubunginya melalui telepon dan 
SMS. Bersama mereka, ayah selalu berharap bahwa Tuhan memiliki Solusi 
yang terbaik untuk dirinya juga keluarga kecilnya ini. Ia sangat yakin, 
Tuhan pasti membukakan jalan atas masalah yang dialaminya. Puji Tuhan, 
akhirnya Tuhan menjawab doa ayah. Tuhan mempertemukan ayah dengan 
seorang kepala sekolah SD dan SMK. Bapak inilah yang kemudian membantu 
keluarga kami. Saya dan adik diperbolehkan untuk bersekolah dengan 
bantuan keringanan dalam pembayaran sekolah, sehingga ayah sanggup untuk
 menyekolahkan kami. Tidak membutuhkan waktu lama bagi Tuhan untuk 
membalas setiap penantian dari jawaban-jawaban doa ayah selama ini. 
Seiring dengan berjalannya waktu, hidup kami kini telah berubah dan 
semua itu karena kemurahan Tuhan.”
Cerita Nisa di atas, 
terinspirasi dari kisah hidup seorang Bapak yang bernama Anto dan 
memiliki dua orang putri, salah seorang diantaranya bernama Nisa. Anto 
juga merupakan seorang penonton setia Solusi. Dirinya pun sering sekali 
berkonsultasi dengan tim konselor CBN melalui pelayanan Konseling Center
 CBN, Sahabat 24. Setiap permasalahan yang Bapak Anto sampaikan kepada 
tim konselor, selalu didoakan secara bersama-sama dengan iman penuh 
bahwa pertolongan Tuhan selalu indah dan tepat bagi keluarga Pak Anto. 
Bersyukur, Tuhan menyediakan yang terbaik bagi keluarga Bapak Anto. Tim 
konselor kami juga rindu berdoa untuk Anda dan semua orang. Karena kami 
percaya bahwa siapapun bisa merasakan mujizat dan kasih yang sama 
seperti yang Bapak Anto alami. Oleh karena itu, dukungan Anda sangat 
berarti. Daftarkan diri Anda sebagai Mitra CBN dan dukunglah pelayanan 
kami melalui formulir berikut atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email.
 Menjadi Mitra CBN berarti Anda turut menghadirkan tayangan-tayangan 
yang positif dan inspiratif, seperti Solusi dan Generasi Zeru, serta 
pelayanan konseling center CBN, Sahabat 24 bagi semua orang di 
Indonesia.