Pada tahun 2014, data Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan 130 kasus mahasiswa (fulltime students) bunuh diri di Inggris dan Wales (sumber : metro.co.uk). Selanjutnya pada tahun 2015, sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Union of Students (NUS) menemukan bahwa satu per tiga dari mahasiswa, yang menjadi populasi penelitian, mengaku pernah berpikir untuk bunuh diri dan 78% diantaranya disebabkan karena mental health problem, seperti stres dan depresi. Di awal tahun 2017 tersebutkan kabar pula, seorang mahasiswa Indonesia di Jerman yang akhirnya mengakhiri hidupnya karena stres. Fenomena yang sama ternyata juga terjadi pada mahasiswa Indonesia yang berkuliah di dalam negeri. Apakah semua mahasiswa yang merasa sangat depresi dan stres, kemudian lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya? Mari, simak kesaksian Rudi kepada layanan Konseling Center CBN berikut ini.
Rudi merupakan salah seorang mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Jerman. Ia menghubungi Konseling Center CBN ‘Sahabat 24’ via SMS saat dia masih berkuliah. Rudi mengaku stres karena tugas skripsi, dan beberapa mata kuliah yang harus segera diselesaikannya. Jika kuliahnya tidak selesai dalam kurun waktu yang sudah diberikan, maka Rudi harus meninggalkan Jerman. Bagi mahasiswa seperti Rudi, bukan hal yang tidak mungkin jika ia kemudian merasa putus asa dan mengakhiri hidupnya. Tetapi Rudi justru menghubungi ‘Sahabat 24’ dan mendapatkan dukungan doa.
"Kami akan mendoakan saudara. Skripsi Anda akan selesai tepat waktu karena Tuhan memberikan kekuatan.” Sahabat 24.
Rudi bercerita bahwa setelah mendapatkan respon dari ‘Sahabat 24’, ia mendapatkan kembali semangat yang telah lama hilang untuk menyelesaikan studinya. Bersyukur, Rudi lulus pada waktu-Nya dengan nilai yang juga cukup memuaskan. Perjuangan Rudi menyelesaikan tugas akhir tidak semudah yang dibayangkan. Ia memulai studinya dari nol dan kini perjuangan itu berbuah hasil. Rudi patut bersyukur akan karya Tuhan di hidupnya, karena banyak orang Indonesia yang tidak bisa lulus atau drop out ketika menempuh pendidikan di luar negeri. Biaya, kesulitan bahasa, dan ketidakdisiplinan menjadi faktor-faktor yang sering dialami oleh mahasiswa seperti dirinya. Tidak heran, jika banyak sekali mahasiswa yang kemudian memilih untuk menyerah dan dampak terburuknya adalah mengakhiri hidupnya sendiri.
"Setelah SMS saya dijawab oleh ‘Sahabat 24’, saya merasa ada perubahan. Saya mendapat ide, kekuatan, dan semangat untuk kembali maju dalam mengerjakan skripsi.” Ujar Rudi, yang kini merupakan seorang project engineer di Tangerang. Bagi Rudi, hidup adalah proses belajar yang tidak ada batasnya. Proses itu pun harus dihadapi, agar iman kepada Tuhan semakin dewasa. Hal yang perlu dilakukan hanya percaya kepada Tuhan, sumber solusi dari masalah.
Rudi telah membuktikan bahwa hanya di dalam Tuhan ada solusi dari setiap permasalahan, tetapi masih banyak juga yang belum mengetahui ‘Kabar Baik’ ini. Mari sebarkan ‘Kabar Baik’ ini kepada semua orang dengan menjadi Mitra CBN. Siapa Mitra CBN? Mereka adalah orang-orang yang mendukung pelayanan CBN dengan cara mengirimkan donasi tiap bulannya. Daftarkan diri Anda sebagai Mitra CBN melalui formulir di bawah ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Donasi yang Anda berikan 100% digunakan untuk menghadirkan program-program televisi SOLUSI, Generasi Zeru, dan pelayanan CBN lainnya. Daftar sekarang dan dapatkan thank you giftnya.