Istimewanya Jadi Anak Raja di Atas Segala Raja
Views : 10059 |
Mon March 14th, 2016
Apa yang dimiliki gadis muda ini mungkin adalah impian banyak gadis remaja. Wajah cantik dan wawasan yang luas telah mensejajarkannya dengan deretan finalis Miss Indonesia 2013. Panggung dunia modeling juga pernah ditapakinya. Wajahnya juga sering muncul di majalah, televisi bahkan di film layar lebar. Bakatnya di dunia musik dan tarik suara juga dibuktikan dengan beberapa penampilannya di ajang Jazz Goes To Campus 2014 dan Java Jazz Festival 2015. Baru-baru ini ia juga meluncurkan album perdana bernuansa popjazz berjudul "Tell Me When" yang lima lagu diantaranya adalah lagu karyanya sendiri. Gadis muda ini berbakat ini bernama Yemima Hutapea.
Dengan berbagai prestasi dan talenta yang Tuhan berikan, kita pasti beranggapan Yemima adalah seseorang yang sangat percaya diri dalam melakukan banyak hal. Tapi saat menjadi co-host acara Generazi Zeru, gadis kelahiran 2 September 1994 ini justru mengaku sebaliknya. “Secara pribadi aku sangat sensitif, gampang down dan merasa tidak mampu,” katanya. Namun Yemima sangat bersyukur memiliki Tuhan yang setiap hari selalu menguatkannya dalam menghadapi apapun, termasuk membangkitkan rasa percaya dirinya. “Bukan karena penampilanku, bukan juga karena talentaku tapi aku percaya diri karena aku adalah anak Raja di atas segala Raja. Jadi apa yang aku lakukan bukan untuk mengejar persaingan atau ketenaran, tapi mengkontribusi apa yang Tuhan sudah berikan dalam diri aku,” ujar co-host program yang tayang setiap Sabtu pukul 14.00 WIB di Global TV ini. Yemima membuktikan bahwa identitasnya di dalam Tuhan memampukannya melihat siapa dia sebenarnya. Terlebih lagi Yemima tahu tujuan hidupnya, dengan kata lain ia mengerti apa yang Tuhan kehendaki dalam hidupnya.
Tujuan hidup itu pula yang dimiliki oleh Mie Ko Lwin. Ia adalah salah satu anak di Myanmar yang menyaksikan Berita Keselamatan melalui program Superbook Christmas Outreach. “Sekarang saya tahu tujuan hidup saya, mengikut Yesus dan membagikan kabar keselamatan kepada semua orang.” Mie Ko Lwin tidak sendiri. Lebih dari tiga puluh ribu anak-anak Myanmar juga menyaksikan Superbook berkat program yang bekerjasama dengan tiga ratus lebih gereja lokal ini. Sebenarnya banyak gereja yang sulit dijangkau karena keadaan geografis dan cuaca di Myanmar pada bulan Desember yang sangat dingin. Bahkan ada gereja yang memakan waktu tempuh sekitar sepuluh jam hingga dua hari untuk bisa sampai di lokasi. Namun kondisi ini tidak menghalangi CBN Myanmar untuk terus memberitakan kabar baik melalui Superbook Christmas Outreach kepada semua kalangan, tua maupun muda dimanapun mereka berada.
Yemima dan Mie Ko Lwin masih muda, tapi kisah mereka sangat menginspirasi tidak hanya untuk generasi muda tapi bagi kita semua. Sama seperti mereka, hidup kita seharusnya memiliki tujuan. Keberadaan kita saat ini bukanlah karena kemampuan kita, tapi karena ada satu Pribadi yang telah menebus hidup kita di atas kayu salib. Dia memberikan identitas yang baru, dari hamba dosa menjadi orang yang bebas. Mari merespon kasih-Nya dan keselamatan yang telah diberikan-Nya dengan mengabarkan berita keselamatan ini kepada orang lain.
Anda dapat mengabarkan Kabar Baik bersama kami dengan bergabung menjadi Mitra CBN. Kontribusi Anda sebagai Mitra CBN akan mendukung kami untuk melayani jutaan orang di Asia Tenggara hingga ke Korea Selatan. Kirimkan SMS ke nomor 081.5965.5960 lalu ketik JC # Nama Lengkap # Email. Di bawah ini ada juga form yang Anda bisa isi dengan lengkap. Setelah kami terima donasi Anda, kami akan segera mengirimkan hadiah spesial bagi Anda yang pertama kalinya bergabung menjadi Mitra CBN.