CBN STORIES

Fakta 40% Ketakutan, Ketakutan Itu Tidak Pernah Terjadi

Fakta 40% Ketakutan, Ketakutan Itu Tidak Pernah Terjadi

Views : 3850 | Mon September 25th, 2017

“Selamat pagi. Ini saya Mika, saya minta tolong doakan anak saya yang sedang hamil tua dan sudah lewat bulan kelahirannya. Oleh dokter dianjurkan injeksi karena cairan di dalam kandungan sudah sangat berkurang. Berdoa semoga proses kelahiran berjalan lancar karena kondisi anak saya saat ini agak mengkhawatirkan.” Mika, 0821562xxxxx.

 

“Syalom Sahabat 24, ada hal yang belum saya mengerti. Mengapa di dalam pikiran dan diri saya sering timbul keraguan akan pertolongan TUHAN, padahal saya tahu dengan pasti, saya sering dan akan selalu ditolong-NYA.” Upik, 0858538xxxxx.

“Hai tim Jawaban.com. Dengan sangat murah hati, tolong untuk didoakan dalam pekerjaan saya. Pada saat ini saya sedang menunggu pengumuman masuk atau tidaknya di perusahaan saya melakukan final interview. Saya dijanjikan oleh perusahaan bahwa akan dikabarkan secepatnya. Saya was-was menunggunya dan saya berharap agar saya di terima, karena hanya perusahaan tersebut yang sangat saya inginkan. Emi, 0857851xxxxx.

“Halo teman zeru, aku mau mengucapkan terima kasih karena sudah mendoakan aku. Berkat doa-doa kalian, aku bisa menampilkan yang terbaik di atas panggung dan rasa tidak percaya diri aku juga hilang ketika para penonton bertepuk tangan.” Kia, 0852162xxxxx.

Dari sekian banyak pesan yang masuk menghubungi Sahabat 24, Semua itu didasari oleh rasa takut, minimal adalah perasaan khawatir. Tahukah Anda? Faktanya, 40% manusia takut kepada kecemasan yang tidak pernah terjadi, 30% takut terhadap pengalaman masa lalu, 12% takut akan kritikan, 10% takut akan penyakit, dan 8% yang mengalami cemas dan takut akan masalah yang sedang terjadi. (Sumber: Zig Ziglar dalam buku ‘See You at the Top’)

Terdapat banyak alasan yang mendasari seseorang merasa takut. Namun berdasarkan Alkitab, alasan pasti adalah kurangnya rasa percaya (Markus 4:40), membiarkan Yesus tidur (Markus 4:38), dan merasa mampu melakukan sendiri, sama seperti ketika murid-murid Yesus dihadapkan pada angin ribut. Mengandalkan diri sendiri adalah mustahil. Obat yang dapat menghilangkan rasa takut hanya iman kepada Yesus (Yesaya 41:13). Iman adalah lawan dan alat untuk mengalahkan ketakutan.

Yesus berkata kepada murid-muridNya: "Karena itu aku berkata kepadamu : Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir akan pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Sebab hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian. Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu! Siapakah di anatara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta (menurut terjemahan Alkitab versi NIV adalah satu jam) pada jalan hidupnya? Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain? (Lukas 12:22-26).

Mari bagikan kabar sukacita ini, bahwa di dalam Tuhan selalu dan pasti ada pengharapan. Bagikan hingga ke pelosok daerah yang mungkin belum pernah sama sekali mendengarnya. Bagaimana mungkin? Anda bisa melakukannya hanya dengan menjadi Mitra CBN. Donasi yang Anda berikan sebagai Mitra CBN, menghadirkan tayangan televisi, program Solusi. Selain menjadi program inspiratif, tayangan ini pun turut menyediakan pelayanan konsultasi bagi siapapun yang membutuhkan dukungan dan berkonsultasi bersama Sahabat 24. Jadilah Mitra CBN! Daftarkan diri Anda melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Mendaftarkan diri sebagai Mitra CBN berarti Anda mendukung penuh pelayanan CBN Indonesia dalam menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal kasih Tuhan. Mari, bermitralah bersama kami.

Tag Keyword :
Share this article :

MONTHLY DONATION

ONE TIME DONATION

RELATED ARTICLE

POPULAR ARTICLE

CBN Gelar Special Christmas at Home Bagi Mitra CBN

GET INVOLVED

Ikuti Kami